NATO Tak Larang Pengiriman Rudal Patriot ke Ukraina
BRUSSELS, iNews.id - NATO tak melarang negara-negara anggotanya termasuk Jerman untuk mengirim rudal Patriot ke Ukraina. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyebut keputusan untuk mengirim rudal itu ada di tangan negara-negara masing-masing.
Sebelumnya, Jerman menawarkan sistem pertahanan udara Patriot kepada Polandia untuk membantu mengamankan wilayah udaranya pasca-rudal nyasar jatuh dan menewaskan dua orang warganya pekan lalu.
Namun Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak justru meminta Jerman untuk mengirim sistem Patriot ke Ukraina.
"Keputusan khusus pada sistem tertentu adalah keputusan nasional," katanya kepada wartawan di Brussel, Jumat (25/11/2022).
Dia menambahkan, terkadang ada kesepakatan pengguna akhir dan hal-hal lainnya yang membuat mereka perlu berkonsultasi dengan sekutu lain. "Namun pada akhirnya, itu (keputusan) harus diambil oleh pemerintah nasional,” ujarnya.
Saat ditanya apakah NATO mengambil risiko menjadi pihak dalam konflik dengan mengirimkan unit Patriot ke Ukraina, Stoltenberg mencatat, sekutu telah mengirimkan senjata canggih ke Kiev tanpa mengirimkan personel NATO.
“Cara ini dilakukan ketika ada kebutuhan spesialis untuk mengoperasikan sistem ini, baik itu sistem pertahanan udara atau sistem artileri canggih lainnya. Ukraina telah menerima pelatihan di negara NATO,” ujarnya.
Pada Kamis (24/11/2022), Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, rudal unit Patriot Jerman dimaksudkan untuk digunakan di wilayah NATO.
Setiap penggunaan di luar wilayah NATO termasuk di Ukraina akan memerlukan diskusi sebelumnya dengan NATO dan sekutunya. Sistem pertahanan udara Patriot diproduksi oleh perusahaan AS, Raytheon RTX.N. Senjata ini dikenal memiliki efektivitas dan akurasi yang tinggi.
Editor: Ainun Najib