OJK Sebut Peran Fintech Semakin Meningkat, sejak 2016 Capai Rp477 Triliun
YOGYAKARTA, iNews.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim Financial Technology (Fintech) semakin berperan bagi pertumbuhan ekonomi di tanah air. Bahkan dari sisi angka terus menunjukkan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Mereka mengklaim Fintech mampu membuat UMKM di tanah air semakin berkembang. Dan 2030, PDB Ditarget Meningkat Rp24 Ribu Triliun Berkat Fintech dan Pertumbuhan Ekonomi Digital
Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani menuturkan fintech dan ekonomi digital berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pertumbuhan fintech dan ekonomi digital berpotensi meningkatkan PDB Indonesia hingga Rp24 ribu triliun pada 2030 mendatang. "Sebulan ini kami melaksanakan program Bulan Fintech," ujar dia di Yogyakarta, Senin (12/12/2022)
Ada tiga hal yang diambil dari pelaksanaan acara di antaranya mempererat kolaborasi dan mempercepat adopsi fintech dan layanan digitalisasi di Indonesia, peningkatan edukasi dan literasi keuangan khususnya fintech dan keuangan digital serta terus komitmen dorong integritas dan perlindungan konsumen. "Kita harus memastikan masyarakat menggunakan fintech legal bukan ilegal," ujarnya.
Untuk mengembangkan potensi pertumbuhan ekonomi, OJK akan terus melakukan penyempurnaan kebijakan yang akomodatif dalam memitigasi risiko terkait digital. Hal tak kalah penting pada sektor jasa keuangan adalah meningkatkan perlindungan konsumen dan pengembangan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berdaya tahan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), Sunu Widyatmoko mengatakan asosiasi sudah berkomitmen dalam menghadirkan edukasi dan sosialisasi yang relevan melalui kolaborasi dan sinergi dengan regulator. Dan dalam presidensi G20 telah mengakui perang fintech dalam mendukung pemulihan ekonomi.
"Fintech telah menghasilkan inovasi dan teknologi iptek yang mampu menyediakan pembayaran lintas batas, yang lebih cepat, lebih murah dan lebih transparan serta lebih inklusif. inilah yang sangat dibutuhkan oleh kelompok yang merupakan target market dari Fintech landing,"kata dia.
fintech telah mencatatkan secara agregat terus membaik. artinya sejak berdirinya di tahun 2016 hingga saat ini penyaluran untuk sektor UMKM produktif itu sudah mencapai Rp477 triliun kepada 92 juta penerima pinjaman sektor produktif. Karenanya, ini menjadi bukti nyata kontribusi positif Fintech lending dalam meningkatkan inklusi keuangan tanah air melalui solusi keuangan digital.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Budi Ganda Subrata menyatakan bulan Fintech yang dimulai tanggal 11 November sampai dengan tanggal 12 Desember 2022. Rangkaian program bulan Fintech nasional di Indonesia sukses mendapatkan atensi masyarakat.
"Kami mencatat total ada 1,5 juta partisipan ini artinya apa? artinya jumlah ini sudah meningkat 36 persen jika dibandingkan dengan tahun yang lalu jumlah partisipan yang aktif. Ada peningkatan 23.121 partisipan,"kata dia.
Menurutnya, peningkatan minat masyarakat di antaranya didorong oleh meningkatnya jumlah promosi tim yang ditawarkan tahun ini. Pihaknya catat ada lebih dari 76 yang menawarkan lebih dari 90 program insentif konsumen termasuk dalam bentuk dan lain-lain.
Selain itu kalau misalnya dari sisi lowongan pekerjaan ada sekitar 232 lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh penyelenggara. Lowongan pekerjaan ini tentu telah menarik pencari kerja. Selain itu ada sekitar 121 kegiatan online dan offline yang diselenggarakan selama bulan Fintech ini. "Sekarang bulan Fintech ini diadopsi oleh Philipina,"kata dia.
Editor: Ainun Najib