Pedagang Hewan Kurban di Kulonprogo Keluhkan Pengetatan Lalu Lintas Ternak

KULONPROGO, iNews.id - Sejumlah pedagang ternak di Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan kebijakan pengetatan arus lalu lintas ternak untuk mencegah penyakit kuku dan mulut (PKM). Mereka kesulitan untuk menyiapkan stok sapi dan kambing guna memenuhi kebutuhan Idul Adha.
Salah seorang pedagang sapi, Mursid mengatakan, setiap Idul Adha dia bisa menjual 100 sampai 150 ekor sapi. Sedangkan kambing biasanya menghabiskan antara 50-75 ekor.
Selama ini, kebutuhan ternak dipenuhi dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah, seperti dari Magelang, Purworejo dan Wonosobo. Bahkan dia kerap bersama teman-temannya mendatangkan sapi dari Madura hingga 500 ekor.
“Kalau tidak boleh mengambil dari luar daerah, sulit memenuhi kebutuhan ternak untuk Idul Adha,” katanya, Kamis (26/5/2022).
Pengetatan lalu lintas ternak ini membuat Mursid kandang ternak Mursid masih dibiarkan kosong. Saat ini dia baru membeli sapi atau kambing di Kulonprogo. Kambing dan ternak itu masih dititipkan kepada pemiliknya. Dia baur akan mengambil dan menenmpatkan di penampungan ketika Idul Adha sudah dekat.
“Saya belum berani menampung karena cukup beresiko. Karena kalau ada satu ternak kena PKM, maka semua ternak tidak boleh keluar,” katanya.
Menurutnya, harga sapi di pasaran saat ini masih bertahan tinggi antara Rp17 juta sampai dengan Rp23 juta tergantung besar kecilnya sapi. Banyak petani masih menahan sapinya. Sedangkan untuk kambing cenderung naik dari Rp2,5 juta menjadi Rp2,75 juta.
“Harapan semoga segera ada langkah dari dinas untuk menyelesaikan PKM agar peternak dan pedagang lebih nyaman,” katanya.
Pedagang yang lain, Olan Suparlan mengatakan biasanya dia bisa menjual 100 ekor sapi. Dia hanya mendatangkan hewan kurban daari wilayah DIY. Dengan pembatasan ini dia pun kesulitan mencari dari luar Kulonprogo.
“Di kandang baru ada 30 itu sapi stok sebelum ada PKM,” katanya.
Dia berharap dinas juga turun ke tingkat pedagang, agar tahu kondisi ternak. Mereka hanya membeli sapi yang sehat dan memenuhi syarat untuk kurban.
“Sapi kena PKM itu kelihatan fisiknya, yang penting bagaiman kami membersihkan kandang dan memberikan nutrisi agar sapi sehat,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi