Pembelajaran Tatap Muka di Kota Jogja Dimulai Pekan Depan
YOGYAKARTA, iNews.id - Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Yogyakarta akan dimulai pekan depan. Pembelajaran akan dilaksanakan secara terbatas dengan fokus pada proses penilaian tengah semester dan asesmen nasional.
“Kemungkinan pekan depan akan dimulai (PTM),” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kota Yogyakarta Budi Ashrori, Senin (13/9/2021).
Penentuan pekan depan dimulainya PTM disesuaikan dengan kondisi sekolah. Saat ini banyak sekolah yang masih sibuk dengan penilaian tengah semester. Di samping itu juga banyak yang gladi resik asesmen nasional.
Menurutnya, ujian tengah semester diserahkan kepada masing-masing sekolah. Ada yang melaksanakan secara daring namun ada juga yang secara luring. Beberapa siswa diminta datang ke sekolah sebagai bagian dari proses uji coba dan simulasi pelaksanaan PTM.
“Kami minta pelaksanaan protokol kesehatan diutamakan,” katanya.
Budi memastikan seluruh sekolah di Kota Yogyakarta sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Saat itu sudah 85 persen siswa usia 12 tahun ke atas telah mendapatkan vaksinasi. Sedangkan untuk guru dan karyawan sudah 95 persen.
“Kami sudah survei dan membagikan responden, hasilnya lebih dari 62 persen orang tua mendukung dilaksanakan PTM,” katanya.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, seluruh sekolah di Yogyakarta sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan dan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas rencananya dilaksanakan bertahap dimulai dari kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dan SMP.
“Tidak kalah penting ada persetujuan orang tua, karena persiapan dan sarana prasarana sudah lengkap,” katanya.
Kepala SMP Negeri 2 Yogyakarta Widayat Umar mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolahnya diawali dengan orientasi protokol kesehatan pada siswa yang hadir di sekolah. Sedangkan untuk pembelajaran baru akan dilaksanakan pada pekan kedua.
“Nanti masih akan menggunakan campuran ada yang daring tetapi juga luring,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi