Pemerintah Kurangi Stimulus Listrik hingga 50 Persen Mulai Bulan Depan

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memutuskan mengurangi stimulus listrik hingga 50 persen pada kuartal II-2021 (April-Juni). Pemerintah menilai kondisi perekonomian mulai membaik sehingga stimulus mulai dikurangi.

"Kami melihat data perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana di Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga

Pemerintah Hilangkan Program BLT Subsidi Gaji

Pelanggan 450 VA misalnya, yang selama pandemi Covid-19 menikmati listrik gratis kini didiskon sebesar 50 persen. Pengurangan itu berdasarkan hasil rapat koordinasi tiga menteri yaitu menteri ESDM,  menteri keuangan, dan menteri BUMN pada 2 Maret 2021. 

Stimulus listrik terbagi dalam tiga ketentuan, yaitu diskon tarif listrik, relaksasi rekening minimum, dan pembebasan biaya abonomen. Berikut rinciannya:

Baca Juga

Guru di Sleman Mulai Divaksin Covid-19

DISKON LISTRIK

1. Pelanggan golongan rumah tangga daya 450 VA (R1/TR 450 VA), bisnis kecil daya 450 VA (B1/TR 450 VA) dan industri kecil daya 450 VA (I1/TR 450 VA) :

Baca Juga

Ngaku Sebagai Polisi, Buruh di Sleman Perdayai Sejumlah Janda

Pascabayar : rekening listrik diberikan diskon 50 persen (biaya pemakaian dan biaya beban). Prabayar: diberikan diskon tarif listrik untuk pembelian token sebesar 50 persen;

2. Pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi (R1/TR 900 VA):

Pascabayar): rekening listrik diberikan diskon sebesar 25 persen (biaya pemakaian dan biaya beban). Prabayar: diberikan diskon tarif listrik untuk pembelian token sebesar 25 persen;

Editor: Ainun Najib