Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ratusan Tukik Dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara
BANTUL, iNews.id-Ratusan tukik dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara pada Rabu (7/6/2023). Aksi ini untuk menjaga kelestarian penyu di pantai selatan Jawa sekaligus dalam rangka hari Lingkungan Hidup sedunia yang diperingati pada tanggal 5 Juni 2023 kemarin.
Sekretaris Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu, Minoraharjo Fajar Subekti mengatakan, pelepasliaran tukik menjadi yang pertama kali di tahun 2023 ini. Pasalnya, pelepasan tukik harus menyesuaikan dengan masa migrasi hewan itu. Pada tahun ini masa migrasi berlangsung pada bulan Mei-September.
"Sejak Mei kemarin sudah masuk 25 sarang dan akan terus bertambah. Di awal musim memang agak sulit, sekitar 50 persen yang menetas masuk di bulan pertama semakin tinggi," katanya.
Fajar menjelaskan, ada empat jenis penyu yang dikembangbiakkan di lokasi itu konservasi Samas, yakni penyu lekang, penyu sisik, penyu hijau dan penyu belimbing. Namun yang paling banyak adalah jenis penyu lekang karena yang lainnya hampir tidak pernah muncul.
"Hanya tahun lalu penyu belimbing dan sisik. Yang paling banyak memang penyu lekang," ujarnya.
Rata-rata pihaknya bisa menetaskan sebanyak 2.000 tukik per tahun. Jumlah tukik yang ditetaskan juga selalu naik setiap tahunnya. Pada awal berdiri hanya 300 tukik yang ditetaskan, rekor penetasan yang dicapai berlangsung pada pandemi Covid-19 lalu dengan sebanyak 4.000 tukik menetas.
"Kendalanya tempat untuk kampanye dan edukasi, pengamanan dan lainnya sudah cukup," katanya.
Fajar menambahkan bahwa, keberadaan penyu itu menyebar di sepanjang Pantai Samas sampai Pantai Pandansimo. Sementara yang bertelur berada di sepanjang pantai selatan. Adapun titik terbanyak ada di sisi selatan rumah konservasi. Adapun penyu akan menetas di tempat yang sama setiap tahunnya.
Pelepasliaran tukik ini dilakukan oleh sejumlah murid Jogjakarta Montessori School (JMS). Aktivitas itu merupakan bagian dari pembelajaran anak-anak untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Aksi ini sekaligus mengajak murid untuk menjaga bumi dan melakukan aksi nyata berkaitan dengan kelestarian lingkungan.
"Anak-anak melakukan banyak hal mulai dari sampah dan konservasi bumi salah satunya merilis tukik. Dengan begitu mereka tahu siklus hidup penyu, penangkaran dan lain sebagainya," kata Kepala Sekolah JMS, Natalia Kristiani.
Editor: Ainun Najib