Pernah Jadi Sarang PKI, Begini Sejarah Kompleks Masjid Jogokariyan
Pada masa penumpasan PKI tahun 1965 yang dikenal sebagai peristiwa G30S/PKI, seluruh warga Jogokariyan yang dianggap sebagai simpatisan PKI ditumpas. Jazir menyebut beberapa di antaranya ditahan di Pulau Buru.
Peristiwa G30S/PKI itu kemudian menjadi titik balik perubahan karakter masyarakat di kampung ini. Hingga akhirnya didirikan masjid Jogokariyan.
"Di tahun 1685, anggota PKI yang dulu ditahan kemudian kembali ke sini (kampung Jogokariyan) dan kembali berinteraksi dengan masyarakat dan masyarakat pun menerima mereka sepenuhnya tanpa ada label-label PKI," katanya.
Dia menyebut, saat ini eks simpatisan komunis sebagian besar ikut aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid. Setidaknya ada sekitar seratusan lebih warga bekas PKI itu, mulai dari generasi pertama dan kedua.
"Sebagian lagi yang tidak ikut ke masjid, ikut agama lain," katanya.
Menurutnya, pendekatan keagamaan, kemanusiaan, serta jalinan interaksi sosial yang baik menjadikan kehidupan masyarakat Jogokariyan semakin harmonis. Meskipun di balik itu terselip sejarah kelam di dalamnya.
"Anak-anak yang dulu orang tuanya ditahan terus kami sekolahkan. Di sini, kami mendirikan sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Jogokariyan, kemudian masjid juga memberikan bantuan hidup kepada mereka di masa-masa sulit," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi