Polwan Cantik Ini Rela Jadi Guru Les Gratis di Pelosok Bukit Menoreh

KULONPROGO, iNews.id - Bripda Agatha Dian Listyani sehari-hari bertugas di Satlantas Polres Kulonprogo. Siapa sangka Polwan berparas cantik ini rela meluangkan waktunya untuk menjadi guru les bagi anak-anak di pelosok kampung secara gratis.
Usai jam dinas selesai, polwan cantik ini bergegas ke ruang ganti di kantornya, melepas baju dinasnya dan berganti pakaian biasa. Dengan mengendarai motor maticnya Bripda Agatha langsung bergegas menuju Bukit Menoreh di mana anak didiknya menunggu.
Jarak antara tempatnya berdinas dengan Dusun Pereng, Pengasih, Kabupaten Kulonprogo sekitar 7 km. Agatha demikian polwan ini biasa disapa, langsung menemui anak-anak dusun itu yang telah berkumpul menunggunya.
Dengan penuh semangat, Agatha memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak di Perbukitan Menoreh.
Mengabdi menjadi seorang anggota polwan adalah cita-citanya sejak masa kecil. Namun siapa sangka, meski dipenuhi sikap disiplin dan tegas, Agatha justru dikenal supel dan murah senyum, khususnya bagi anak-anak.
Berbekal pengalaman di sekolah minggu, Agatha sudah familiar memberikan pelajaran dan berinteraksi dengan anak-anak. Saat di kesatuan Dikyasa Satlantas Polres Kulonprogo, rasa kangennya mengajar sempat sedikit terobati karena masih bisa berinteraksi dengan anak-anak usia dini.
Sayang, pandemi Covid-19 merubah segalanya. Seluruh aktivitas harus dijalani serba terbatas. Namun kini ada secercah harapan, pandemi Covid-19 mulai mereda, dan aktivitas kembali menggeliat.
Bersama sejumlah relawan yang juga merupakan teman Agatha saat SMA, kini hobi mengajar bisa kembali tersalurkan. "Setiap Sabtu, usai menjalankan tugasnya sebagai polwan, saya akan langsung ke Dusun Pereng, Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, untuk memberikan pelajaran tambahan bagi anak-anak di sini," tutur Agatha.
Kehadiran polwan ini selalu dirindukan anak-anak dusun. Keramahannya, selalu disambut antusias anak-anak masa depan bangsa tersebut. Mata pelajaran matematika yang selama ini menjadi momok, kini menjadi pelajaran yang paling dinanti anak-anak, karena Agatha mampu memberikan pemahaman yang lugas sehingga anak-anak ini mudah mencernanya.
Pelajaran tambahan yang diberikan secara gratis ini, menurut Agatha tak hanya menjadi wahana penyaluran hobi saja. Kegiatan ini sekaligus wujud pengabdiannya sebagai polwan, yakni melayani masyarakat.
"Awalnya kami prihatin, dampak pandemi Covid-19 membuat anak-anak kesulitan dalam belajar. Akhirnya, bersama relawanan dan teman-teman SMA, kami buka kegiatan pelajaran secara gratis untuk anak-anak dusun. Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan terutama bagi anak-anak yang tinggal di pelosok desa yang sulit mengakses internet," tuturnya.
Bagi warga dan anak-anak desa, Agatha merupakan sosok yang supel dan baik. Meski menjadi seorang polwan, namun Agatha piawai mengajari mereka berbagai mata pelajaran terutama matematika. "Senang bisa belajar di sini. Mudah menerima pelajarannya," ujar Azril Azuansyah, salah satu anak dusun yang turut pelajaran tambahan secara gratis.
Editor: Ainun Najib