get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Amanda Eka Lupita Lulusan Termuda S2 UGM, Raih Gelar Master Usia 22 Tahun

Rencana Vaksin Dosis Ketiga bagi Nakes, Ini Kata Epidemiolog UGM

Sabtu, 10 Juli 2021 - 18:51:00 WIB
Rencana Vaksin Dosis Ketiga bagi Nakes, Ini Kata Epidemiolog UGM
Vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dinilai belum mendesak. (Foto : Dok Sindo)

SLEMAN, iNews.id- Vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dinilai belum mendesak. Epidemiolog UGM Bayu Satria Wiratama menyebut masih perlu penelitian lebih lanjut yang menjadi penyebab kematian bagi nakes tersebut. 

Termasuk juga belum ada jaminan setelah divaksin dosis ketiga bisa bebas dari paparan Covid-19 varian delta.

“Bukti yang ada belum kuat, jika dosis ketiga diperlukan terutama untuk varian delta,” kata Bayu Satria Wiratama dalam keterangan tertulisnya Sabtu (10/7/2021). 

Bayu Satria menjelaskan yang lebih penting adalah mengetahui dulu apa penyebab pasti nakes yang menurut asumsi sudah banyak yang mendapatkan vaksinasi tapi masih terkena dan angka kematian masih tinggi. Apakah memang efektivitas vaksin yang rendah atau ada penyebab lain.

“Sebenarnya bukti yang menunjukkan varian delta menyebabkan Covid-19 lebih parah daripada varian sebelumnya masih sangat sedikit sehingga belum bisa disimpulkan varian ini lebih ganas,” ujarnya.

Namun mengenai varian delta lebih menular memang buktinya sudah lebih kuat. Lebih menular ini yang menyebabkan kenapa lebih banyak kasus yang berat ketika varian delta muncul. 

Menurutnya varian delta menyebabkan lebih banyak orang sakit dan hal ini akan berbanding lurus dengan meningkatnya orang yang bergejala sedang-berat. “Jadi bukan karena variannya sendiri secara langsung,” katanya.
 
Selain itu, banyaknya kasus kematian ini disebabkan makin banyak kasus positif Covid-19 maka pasien yang membutuhkan perawatan juga meningkat padahal kapasitas rumah sakit tidak bisa bertambah dengan cepat akibatnya banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan di Rumah Sakit rujukan.

“Kondisi ini  menyebabkan angka kematian meningkat,” ujarnya.
 
Mengenai data Kemenkes yang menyebutkan 90% kasus kematian covid-19 lebih banyak terjadi pada orang yg belum divaksinasi, menurutnya angka tersebut terlalu optimis karena angka sebenarnya masih di bawah itu.

“Hanya saja tetap harus didukung dengan edukasi dan langkah pemberantasan info hoaks agar orang semakin yakin untuk vaksin. Sebab info hoax ternyata lebih masif sehingga hal itu menghambat proses peningkatan angka vaksinasi,” katanya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut