Sampah Makanan Masih Jadi Pekerjaan Rumah di DIY

Sementara Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis mengungkapkan Bapanas mencoba melakukan pengurangan makanan yang terbuang di tingkat retail dan konsumen hingga 50 persen pada 2030 mendatang.
"Ini menjadi upaya terintegrasi dan kolaboratif. Kalau 1 sampai 5 orang bisa megurangi 500 gram sampah makanan per hari, meski tidak besar maka ketika dikalikan penduduk indonesia yang besar setara dengan 23 juta ton per tahun," ujarnya.
Nita menambahkan, dengan adanya penghematan makanan tersebut maka pemerintah bisa memberi makan 61 juta orang atau 70 persen populasi di indonesia. Bahkan bisa mengatasi kekurangan pangan.
"Saat ini ada 74 kabupaten di indonesia atau 14 persen rentan rawan pangan. Dengan memanfaatkan makanan dengan bijak maka pangan yang terbuang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kerawanan pangan," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto menambahkan, Pemda DIY menginisiasi membuat Ingub Nomor 33 Tahun 2021 untuk mengkampanyekan makan secara bijak dan makan yang diperlukan. Sebab sampah makanan yang dihasilkan DIY juga sama dengan nasional.
"Bahkan di saat tertentu sampah pangan yang dihasilkan sampai 55 persen. Dengan Ingub ini maka diharapkan bisa mengatasi masalah sampah pangan," ujarnya.
Editor: Ainun Najib