get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Pantai Drini Gunungkidul yang Lebih Cepat dan Nyaman

Sejarah Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sudah Ada Sejak 1775 dan Ada Air Mancurnya

Minggu, 28 Agustus 2022 - 19:02:00 WIB
Sejarah Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sudah Ada Sejak 1775 dan Ada Air Mancurnya
Kawasan titik Nol Kilometer Yogyakarta menjadi titik strategis di Kota Yogyakarta. (Foto: MPI/Erfan Erlin)

Dulu, sebenarnya Gedung Kantor Pos Besar serta Bank Indonesia dan Bank BNI sebenarnya bagian dari benteng yang dibangun mengelilingi Keraton. Pagar benteng Keraton Yogyakarta ada dua lapis dan di Kantor Pos besar ke kantor BNI terdapat sebuah pintu besi. Kemudian pagar kedua berada di belakang Museum Sonobudyo dan sampingnya ke alun-alun.

"Sebenarnya pagar yang mengitari Alun-alun yang benar tidak seperti sekarang termasuk Alun-alun dibuat Pasiran. Tetapi ya sudah ndak apa-apa," ujarnya.

Menurutnya, Panembahan Senopati Ing Ngaloga yang kemudian dinobatkan sebagai Sri Sultan HB I mulai membangun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada waktu bersamaan Belanda lantas mendirikan Benteng Vredeburg untuk memantau pergerakan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Perempatan yang sekarang menjadi Titik Nol Kilometer tersebut sudah ada sejak dua bangunan bersejarah tersebut didirikan. Kemudian di era kemerdekaan menjadi jalan utama. Dan seiring perkembangan waktu, tahun 1970-an dibangunlah air mancur di tengahnya.

"Nah Air Mancur tersebut menjadi patokan garis sumbu awal untuk mengukur jarak. Selatan untuk ke Bantul, utara untuk ke Sleman, barat untuk Kulonprogo ataupun timur ke Kabupaten Gunungkidul," ujarnya.

Sejak itulah, persimpangan empat Kantor Pos Besar dikenal sebagai titik Nol Kilometer Yogyakarta. Meskipun air mancur telah hilang, namun titik awal sumbu ke empat wilayah DIY masih sama yaitu di tengah perempatan Kantor Pos Besar.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut