Sejarah Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sudah Ada Sejak 1775 dan Ada Air Mancurnya

YOGYAKARTA, iNews.id - Kawasan titik Nol Kilometer Yogyakarta kini menjadi salah satu tempat favorit untuk nongkrong di Kota Yogyakarta, terutama pada malam hari. Titik nol ini sudah ada semenjak Sri Sultan Hamengkubuwono I mendirikan Keraton Yogyakarta dan bertahta.
Titik Nol Kilometer Yogyakarta merupakan titik persimpangan jalan. Dari arah utara jalan Malioboro, kemudian dari timur adalah jalan Panembahan Senopati, dari selatan adalah Jalan Pangarukan serta dari arah barat Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan.
Di seputaran titik Nol Kilometer ini juga banyak terdapat bangunan heritage cagar budaya. Di sisi tenggara ada Kantor Pos Besar yang bergandengan dengan Bangunan Kantor Bank Indonesia Perwakilan DIY.
Kemudian di sisi barat daya ada bangunan Kantor Perwakilan Bank Nasional Indonesia (BNI) Cabang Yogyakarta. Di sisi barat laut ada Istana Negara atau Gedung Agung sementara di sisi timur laut terdapat bangunan Benteng Vredeburg di mana di depannya ada Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianing atau lebih dikenal Gusti Aning menuturkan, empat ruas jalan dari nol kilometer tersebut sebenarnya sudah ada sejak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Benteng Vredeburg dibangun sekitar tahun 1755 hingga 1756 yang lalu.
"Hanya saja Jalan Pangarukan dulu sebenarnya masuk wilayah Keraton Yogyakarta," kata dia.
Editor: Kuntadi Kuntadi