Setahun Pimpin Gunungkidul, Sunaryanta Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan 2 Persen
GUNUNGKIDUL, iNews.id-Angka kemiskinan Gunungkidul mengalami penurunan dua persen selama tahun 2021-2022 ini. Sebuah prestasi tersendiri bagi pemerintahan Bupati Sunaryanta. Karena hanya dalam waktu setahun mampu menurunkan angka kemiskinan dua persen.
Sunaryanta mengaku berterimakasih kepada segenap SKPD yang telah membantunya dalam menjalankan program pembangunan di wilayah Gunungkidul sehingga mampu memiliki daya ungkit menurunkan angka kemiskinan di Gunungkidul. Empat program prioritas pembangunan yang dia jalankan mampu menekan angka kemiskinan.
"Terima kasih kawan-kawan SKPD. Saya juga memberi apresiasi kepada masyarakat yang memiliki etos kerja yang tinggi sehingga mampu terbebas dari jeratan ekonomi," ujar Sunaryanta, Rabu (21/12/2022).
Berkat kerjasama yang baik antar SKPD dan juga bahkan pihak swasta, angka kemiskinan berhasil diturunkan dua persen hanya dalam kurun waktu satu tahun. Padahal biasanya, rata-rata penurunan angka kemiskinan di Gunungkidul hanya satu persen itupun dalam masa pemerintahan lima tahun.
Penurunan angka kemiskinan dua persen inipun semakin membuatnya bangga karena saat ini kondisi belum pulih 100 persen karena pandemi Covid-19 berakhir. Dia yakin jika pandemi Covid-19 berakhir dan ekonomi benar-benar pulih seperti sedia kala maka angka kemiskinan bisa ditekan semakin banyak
"Setahun kepemimpinan saya, angka kemiskinan bisa turun dua persen. Ini jarang karena biasanya kan satu persen. Terimakasih kawan-kawan SKPD dan juga masyarakat Gunungkidul," ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul, Rintang Awan Eltribhakti menuturkan pendapatan perkapita Gunungkidul kini mencapai Rp350.739. Angka ini menjadi batas minimal garis kemiskinannya per kapita per bulan Tahun 2021-2022. Sehingga masyarakat dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan maka disebut miskin.
"Dan pengeluarannya di bawah itu ada sejumlah 122.820 jiwa atau yang miskin di Gunungkidul ada jadi ada 122.820 orang," kata dia.
Editor: Ainun Najib