Sunnah Mengakhirkan Sahur, Pakar Gizi Ini Buktikan Kebenaran Hadits Nabi
YOGYAKARTA, iNews.id – Muslim yang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur. Dalam hadits Nabi disebutkan mengenai kesunahan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh, seperti disebutkan dalam riwayat berikut:
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. dengan riwayat marfu", ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur.(HR Ahmad: 1/547)”
Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh.
Selain itu, meski secara langsung tidak berkaitan dengan penguatan tubuh, tetapi sahur itu tetap sunnah dan mengandung keberkahan. Misalnya buat mereka yang terlambat bangun hingga mendekati waktu subuh. Tidak tersisa waktu kecuali beberapa menit saja. Maka tetap disunahkan sahur meski hanya dengan segelas air putih saja. Karena dalam sahur itu ada barakah.
Dari Abi Said al-Khudri RA. “ Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. (HR Ahmad: 3:12)
Kesunnahan mengakhirkan sahur ternyata berimplikasi pada kondisi tubuh orang yang akan menjalankan puasa.
Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Avilia Ermamilia membagikan tips memilih makan sahur yang tepat agar bisa menjalankan puasa tanpa mengeluhkan rasa lapar.
“Upayakan makan sahur mendekati waktu imsak dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang ada karbohidrat, protein, sayur dan buah,” ujarnya, Senin (4/4/2022).
Dosen Departemen Gizi dan Kesehatan FKKMK UGM ini menyarankan saat makan memilih makanan yang lambat dicerna. Misalnya, karbohidrat sebaiknya memilih karbohidrat kompleks. Beberapa di antaranya seperti nasi merah, roti gandum, dan oat.
Editor: Kastolani Marzuki