Tak Punya Alternatif Sumber Minyak, Bulgaria Ogah Ikut Boikot Rusia

SOFIA, iNews.id – Bulgaria menolak mentah-mentah ajakan negara-negara Barat untuk memboikot produk minyak dari Rusia. Saat ini Bulgaria tidak memiliki sumber energi alternatif, selain minyak Rusia. 

Hal ini diungkapkan oleh Lukoil Neftochim Burgas, anak perusahaan Lukoil milik Rusia yang beroperasi di Bulgaria.

Baca Juga

Berbahaya, Wisatawan yang Hendak ke Hutan Pinus Dilarang Lewat Jalur Cinomati

“Saat ini, kita tidak melihat (sumber energi) alternatif yang nyata, karena tidak ada jenis minyak lain di pasar kita,” demikian stasiun televisi lokal Bulgaria, BTV, melaporkan pada Rabu (4/5/2022), mengutip pernyataan raksasa minyak Rusia itu.

“Secara teknis, kita dapat memproses minyak dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Akan tetapi, ini akan mengurangi kapasitas kilang,” kata BTV.

Baca Juga

Kapal Selam Rusia Tembakkan Rudal Kalibr ke Ukraina, Jadi Peringatan Buat Barat

Para ahli memperkirakan kenaikan harga bahan bakar di Bulgaria sebesar 20-30 persen jika terjadi embargo minyak Rusia.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, sebelumnya mengatakan bahwa paket keenam sanksi Eropa terhadap Rusia juga bakal mencakup pembatasan impor minyak dari Moskow.

Baca Juga

Terancam Dipidanakan oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Akun @lentera.nkri Hilang dari Instagram

Sementara AFP pada Selasa (3/5/2022) lalu, dengan mengutip pejabat Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Bulgaria dan Republik Ceko dapat meminta pengecualian dari embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia.

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Slovakia, Richard Sulik mengatakan, negaranya memang akan berkeras untuk dibebaskan dari aturan embargo pembelian minyak di Rusia oleh UE. 

Juru Bicara Pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs, juga mengatakan bahwa pihaknya juga tidak mendukung penyetopan impor gas dan minyak dari Rusia.

Negara-negara Barat mengumumkan serangkaian sanksi baru terhadap Rusia atas operasi militer khusus Moskow di Ukraina. Uni Eropa pun telah mulai menyuarakan pernyataan tentang perlunya mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia secara lebih intensif.

Editor: Ainun Najib