BANTUL, iNews.id- Selama Februari dan Maret produktivitas panen tanaman cabai di Bantul mengalami penurunan. Ini karena dampak cuaca atau hujan dengan curah tinggi yang terjadi di daerah ini.
"Kalau produktivitas cabai kita, karena ini cuaca yang agak buruk memang kurang, biasanya sekitar 10 ton per hektarenya, ini menurun menjadi enam sampai tujuh ton per hektare," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Imawan Ekohandrianto di Bantul, Jumat (12/3/2021)
Menurut dia, tanaman cabai pada musim saat ini mudah sekali terkena terpaan hujan, apalagi dengan hujan lebat yang mengguyur beberapa waktu terakhir membuat tanaman hortikultura tersebut mudah terserang penyakit hama tanaman maupun jamur hingga berakibat layu.
"Cabai itu kalau di sawah kendalanya utamanya karena faktor iklim, dan ini kan hujan yang lebat sekali itu kan mudah mematikan cabai, curah hujan besar juga bisa timbul jamur, kalau cabai biasanya tumbuh tahu-tahu layu, semacam 'pepes', dicabut sudah mati," katanya.
Cek Pelabuhan Tanjung Adikarto, Menteri Kelautan dan Perikanan: Potensi Ekonomi akan Berkembang
Dia mengatakan, apalagi pada pembibitan tanaman cabai yang ketinggian kurang dari 10 sampai 15 centimeter tersebut mudah mati kalau ditanam di lahan persawahan, berbeda ketika ada perlindungan atau peneduh dari terpaan hujan.
"Itu kendala utama banyak cabai sekarang yang mati, sehingga stok produksi menurun. Kalau suplainya berkurang tentu ambil dari luar daerah, karena itu sekarang ini harganya diatas Rp100 ribu per kilogram yang cabai rawit, cabai besar masih di bawah itu," katanya.
Editor : Ainun Najib
Follow Berita iNewsYogya di Google News