Tiga Mahasiswa asal Papua Meninggal akibat Pesta Miras Oplosan
SALATIGA, iNews.id - Tiga mahasiswa UKSW Salatiga asal Papua meninggal dunia usai mengkonsumsi miras oplosan. Polisi masih melakuan penyelidikan asal, jenis dan kandunan miras yang dikonsumsi.
Identitas ketiga mahasiswa tersebut yakni, OW, MS, dan RCK warga jalan Lanisajari Rt 005/ Rw 000, Desa Minabua, Kecamatan, Mimika Baru, Mimika Papua. Ketiga mahasiswa itu meninggal di RSUD Salatiga pada Rabu (10/3/2021).
Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, dengan adanya kejadian meninggal dunia ketiga mahasiswa asal Papua telah dilakukan langkah deteksi dan penyelidikan terkait penyebab kematian mereka.
“Diduga ketiga mahasiswa asal Papua meninggal dunia ini setelah mengkonsumsi minuman beralkohol bersama sesama rekan mahasiswa Papua yang lain di lokasi kontrakan di Kampung Kemiri No. 50 B, Rt 08 Rw 09, Kemiri, Kecamatan Sidorejo, pada Sabtu (6/3 malam,” kata Kapolres.
Beberapa hari sebelumnya, lanjut dia, mereka mengeluhkan sakit dan dibawa ke Rumah Sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Menurutnya, ketiganya mengkonsumsi minuman keras merk Captain Morgan dan beberapa minuman keras merk lain yang dimungkinkan juga dicampur dengan jenis lain.
“Saat ini masih dilakukan upaya penyelidikan terkait asal, jenis, dan kandungan minuman keras yang dikonsumsi ketiganya hingga meninggal dunia,” katanya.
Kapolres Salatiga telah memberikan imbauan dan motivasi kepada mahasiswa Papua yang sedang megantar dan menjaga jenazah saat akan diberangkatkan ke Semarang.
Selain itu Polres Salatiga juga memberikan bantuan tranpotasi dan juga akomodasi kepada mereka yang mengantar jenazah ke Santa Maria Semarang dan di Tiong Ting Salatiga.
“Saat ini ketiga Jenazah masih berada di rumah duka Santa Maria Kota Semarang. Selain itu, Polres Salatiga juga telah mengamankan satu orang penjual miras kepada tiga mahasiswa yang meninggal dunia ini,” ujarnya.
Menurut keterangan dokter jaga di RSUD Salatiga, dr Arini Dyah Setyowati, ketiga mahasiswa yang meninggal tersebut dikarenakan kelebihan kelenjar getah bening di dalam tubuhnya dan tidak ada gejala kekerasan ataupun suspek Covid-19.
“Meninggalnya karena sakit yang dideritanya, dan ketiga mahasiswa yang meninggal dunia itu tidak terkonfirmasi virus Covid-19 dan juga tidak ada kekerasan fisik,” kata dr. Arini Dyah Setyowati saat dikomfirmasi, Jumat (13/2/2021).
Dia mengatakan, RCK meninggal karena sakit organ dalam dan tidak ada gejala kekerasan ataupun suspek virus Covid-19.
RCK mulai dirawat sejak hari Kamis, 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.35 WIB. Dari hasil keterangan tim medis RSUD Kota Salatiga sebagaimana data rekam medik nomor 21-22-460663.
“Kalau untuk pasien yang meninggal bernama MS, Hasil rekam medik belum keluar, karena pesien tersebut meninggal baru hari ini,” ujarnya.
Editor: Ainun Najib