TNI Kerahkan 4 Hercules Ambil Obat Covid-19 dari India dan China
JAKARTA, iNews.id - TNI mengerahkan empat pesawat angkut Hercules untuk mengambil obat-obatan dan alat kesehatan penanganan Covid-19 dari India dan China. Saat empat pesawat tersebut tenggah menunggu jadwal pengambilan.
Hal tersebut disampaikan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Syafruddin saat mengikuti rapat koordinasi bersama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) secara virtual.
“Dari 28 pesawat angkut Hercules, kami akan siapkan empat pesawat untuk mengambil obat-obatan dan alat kesehatan di India dan China. Saat ini kami sedang menunggu jadwal pengambilan. Kami harap bisa kami dapatkan jadwal lebih cepat, agar kami bisa bersiap,” ujar Syafruddin melalui keterangan tertulis, Jumat (30/7/2021).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Cecep Herawan menjelaskan dukungan kerja sama internasional secara umum dibagi atas beberapa bagian. Hal itu antara lain antar pemerintah, dari entitas di luar negeri, dan dari diaspora.
“Memang banyak barang yang dikirim langsung oleh negara maupun entitas ke Indonesia. Namun ada yang butuh dukungan transportasi untuk mengambil barang itu. Sebagai contoh ada beberapa di Singapura dan Cina yang harus kita ambil sendiri,” ucapnya.
Cecep mengatakan Kemlu akan membantu pemerintah ataupun perusahaan farmasi yang memerlukan bantuan dalam mendapatkan izin ekspor obat-obatan. Dia meminta pihak yang membutuhkan bantuan untuk segera berkoordinasi dengan Kemlu.
“Di tengah pandemi ini izin ekspor memang agak sulit. Kalau ada dari pihak perusahaan farmasi yang membutuhkan bantuan, silakan hubungi kami agar kami lakukan mediasi,” ujarnya.
Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemkes), Agusdini Banun Saptaningsih mengatakan hingga saat ini ada beberapa kebutuhan obat dalam penanganan covid-19.
“Kalau kita lihat saat ini masih ada kebutuhan obat. Contohnya adalah Remdesivir, dan Intravenous Immunoglobulin IVIG. Namun kami sudah berkoordinasi dengan industri obat dan kedutaan-kedutaan di luar negeri untuk mendapatkan pasokan,” ucapnya.
Dia mengungkapkan untuk stok Intravenous Immunoglobulin akan dipasok lewat Iran, namun prosesnya pengirimannya kemungkinan akhir Agustus 2021. Sementara Remdesivir akan didatangkan dari India, Mesir, dan Bangladesh.
“Sebenarnya rata-rata dari industri farmasi sudah punya jadwal penerbangan dan punya bea cukai masing-masing negara. Tapi ada kesulitan transportasi untuk mengambilnya. Sementara itu ada contoh lain seperti PT Kalbe Farma yang bisa memproduksi Favipiravir tapi bahan bakunya masih harus diimpor dari China,” tuturnya.
Editor: Ainun Najib