UGM Terjunkan 375 Mahasiswa FKH untuk Periksa Kesehatan Hewan Kurban
SLEMAN, iNews.id – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, DIY, menerjunkan 375 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) untuk membantu pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1439 Hijriah. Mereka akan ditempatkan di 7.000 titik penyembelihan hewan kurban yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.
“Ada 375 mahasiswa yang kami terjunkan di lapangan,” kata Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Siti Isrina Oktavia Salasia, Kamis (16/8/2018).
Dia menjelaskan selain dari FKH, pihaknya juga menggadeng mahasiswa dari Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner Sekolah Vokasi UGM. “Di lapangan, mereka akan berkolaborasi dengan pemerintah melalui dinas terkait untuk membantu pemeriksaan hewan kurban menjelang dan sesudah pemotongan,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan tersebut merupakan wujud dari proses pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Ilmu dan pengetahuan yang didapatkan bisa diaplikasikan dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit yang berasal dari pangan asal hewan.
“Tugas kalian (mahasiswa) memastikan produk pangan asal hewan yang akan dikonsumsi betul-betul aman dan sehat,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian DIY, Sutarno, mengapresiasi FKH UGM yang selama ini sudah ikut aktif berkontribusi dalam membantu pemerintah untuk penyediaan pangan hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.
“Kegiatan ini bukanlah kali pertama, hampir setiap tahun pada Idul Adha mahasiswa diterjunkan untuk memeriksa ternak sebelum dan sesudah disembelih,” kata Sutarno.
Dia menjelaskan setiap tahun terjadi kenaikan hewan kurban, seperti pada 2015 hanya 16.000 hewan kurban, lalu di 2016 sudah naik menjadi 20.000 ekor. Kemudian pada 2017 lalu, jumlah kurban yang disembelih mencapai 19,522 ekor sapi, 2 ekor kerbau, 28.940 ekor kambing, dan 21.994 ekor domba.
“Dari 7.000 titik lokasi penyembelihan tersebut menurutnya ditemukan sekitar 6,3 persen atau 1.230 ekor sapi sapi yang terkena kasus fascioliasis atau penyakit cacing hati. Sedangkan pada kambing dan domba, sekitar 0,29 persen,” ujarnya.
Editor: Muhammad Saiful Hadi