Usai Kerusuhan, Warga Pendatang di Dogiyai Papua Masih Mengungsi

DOGIYAI, iNews.id - Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua menyebabkan 13 rumah dan 19 ruko dibakar oleh orang asli Papua (OAP). Saat ini kondisi berangsur-agsur pulih, meski demikian warga pendatang masih mengungsi.
Warga khawatir akan adanya serangan susulan dan penjarahan serta pembakaran.
"Ya masyarakat pendatang mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Jumat (16/7/2021) malam.
Menurutnya, saat ini personel gabungan Polsek Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan patroli di seputaran kota untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Situasi saat ini di Dogiyai sudah kembali aman dan kondusif," katanya.
Sebelumnya, Hendrik Simatupang satu warga pendatang tewas setelah rumahnya dibakar massa. Selain itu warga bernama Ester Paruka juga terluka ketiak kirinya akibat dipanah.
Kejadian berawal saat Pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway Bandara Moanemani, Kamis (15/7/2021) pukul 17.08 WIT.
Lalu pukul 17.25 WIT, lima personel Satgas Paskhas dipimpin Serka Wartono menegur masyarakat yang mabuk tersebut untuk keluar dari lintasan bandara melalui jalan setapak. Kemudian personel bergegas keluar dari dalam Runway dan terdapat sekumpulan masyarakat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang dan batu. Mereka lalu mengeroyok kelima personel Satgas Paskhas.
Personel sempat memberikan tembakan peringatan kemudian orang-orang tersebut melarikan diri. Lalu personel pun mundur.
"Pukul 17.31 WIT merasa tidak terima ditegur sehingga sekelompok warga tersebut melakukan perlawanan dan sekitar 20 orang lagi ikut menyerang dengan parang dan kapak karena diprovokasi. Dari aksi tersebut, terdapat dua korban dari personel Paskhas yang kemudian dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan ambulans Bandara Moanemani," kata Kamal.
Sementara pada pukul 19.35 WIT, di tempat dan lokasi berbeda, massa mulai berkumpul di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Editor: Ainun Najib