PORT-AU-PRINCE, iNews.id – Tragis. Empat polisi tewas dan delapan orang luka-luka saat memasuki lokasi persembunyian korban penculikan di Village de Dieu di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, Jumat (12/3/2021). Petugas diserang oleh anggota geng di kawasan itu.
Diketahui, penculikan dan pembunuhan di Haiti, negara termiskin di Benua Amerika, telah melonjak selama setahun terakhir. Geng-geng kriminal memperoleh kekuasaan di tengah krisis ekonomi dan politik yang semakin dalam. Situasi bahkan memburuk, sehingga mendorong lahirnya sebuah perhimpunan geng yang besar.

TNI AU Terjunkan Jet Tempur F-16 Amankan Wilayah Udara Riau
Video yang beredar di media sosial menunjukkan para anggota geng menyeret dan memukuli tubuh polisi, mengacungkan senjata berat, amunisi, dan kendaraan lapis baja yang mereka rebut dari aparat.
Insiden itu pun membuat masyarakat Haiti resah. Sebagian dari mereka menggunakan ban, truk, dan puing-puing yang terbakar untuk memblokir atau membarikade beberapa jalan utama Port-au-Prince, Senin (15/3/2021) waktu setempat. Aksi itu sebagai bentuk protes atas ketidakamanan yang melanda negara itu pascakematian empat polisi tersebut.

Sebabkan Pembekuan Darah, Ini Daftar Negara yang Setop Vaksin AstraZeneca
Presiden Haiti, Jovenel Moise, mengecam tindakan brutal tersebut. Dia menyebut aksi para penjahat itu sebagai “deklarasi perang melawan masyarakat”. Moise pun meminta pasukan keamanan untuk terus bekerja untuk menaklukkan Village de Dieu dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas kematian empat polisi itu.
Editor: Ainun Najib













