get app
inews
Aa Text
Read Next : Sosok Mayor Laut Firman Cahyadi Komandan KRI Sutanto-377, Lulusan Terbaik Seskoal Rusia

Waduh, Presiden Afghanistan Kabur Bawa Helikopter Penuh Uang Tunai

Senin, 16 Agustus 2021 - 20:44:00 WIB
 Waduh, Presiden Afghanistan Kabur Bawa Helikopter Penuh Uang Tunai
Presiden Afghanistas Ashraf Ghani kabur ketika Taliban memasuki dan menguasi ibu kota. (Foto: Ist)

MOSKOW, iNews.id - Milisi Taliban telah menguasai Afghanistan. Presiden Ashraf Ghani kabur ke luar negeri menggunakan empat mobil dan satu helikopter yang berisi penuh uang tunai. 

Kedutaan Besar Rusia untuk Afghanistan mengungkap informasi mengejutkan itu. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut meninggalkan negaranya menggunakan empat mobil dan satu helikopter yang berisi penuh uang tunai. Bahkan karena ruang yang tersedia tak cukup, sejumlah uang terpaksa ditinggal.

Ghani sebelumnya mengatakan, dia meninggalkan Afghanistan pada Minggu saat Taliban memasuki Kabul guna menghindari pertumpahan darah. Seorang pejabat pemerintah mengungkap, Ghani pergi ke Tajikistan.

Informasi mengejutkan itu disampaikan Juru Bicara Kedubes Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko, kepada kantor berita RIA Novosti. Dia mengkritik cara Ghani meninggalkan negaranya saat sedang mengalami kegentingan.

"Adapun keruntuhan rezim, paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan. Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan uang itu ke helikopter, namun tidak muat. Sebagian uang itu ditinggalkan beserakan di landasan," kata Ishchenko, seperti dilaporkan kembali Reuters, Senin (16/8/2021).

Utusan khusus Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan, tidak diketahui berapa jumlah uang yang disisakan Ghani untuk kelangsungan pemerintahan yang dia tinggalkan.

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak membawa semua uang dari anggaran negara," kata Kabulov, di Moskow.

Berbeda dengan negara lain yang menarik diplomatnya, Rusia mempertahankan kehadiran diplomatik di Kabul dan berharap bisa mengembangkan hubungan dengan Taliban. Meski demikian Rusia mengakui pemerintahnya tak ingin terburu-buru mengakui Taliban sebagai penguasa.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut