Waduh, Tentara Bayaran asal AS Tewas di Ukraina Ditembak Teman Sendiri

WASHINGTON, iNews.id - Tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS) yang tewas di medan perang Ukraina terus bertambah. Baru-baru ini Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengonfirmasi kematian seorang warganya di Ukraina.
Juru bicara deplu menolak menyebutkan identitas tentara bayaran itu. "Kami mengonfirmasi kematian seorang warga negara AS di Ukraina. Untuk menghormati privasi keluarga, kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut saat ini," kata seorang juru bicara deplu, kepada Newsweek.
Deplu AS kembali mengingatkan kepada warganya untuk tidak bepergian ke Ukraina terkait konflik bersenjata. Dia menambahkan Warga AS di Ukraina juga menjadi target pejabat keamanan pemerintah Rusia.
“Warga AS di Ukraina harus segera pergi jika kondisi aman, menggunakan opsi transportasi darat komersial swasta atau lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya Oleg Kozhemyako, gubernur Primorsky, Rusia, unit militer 'Macan' dari wilayahnya menyerang kelompok yang terdiri atas tentara bayaran dari beberapa negara. Serangan itu menewaskan seorang tentara bayaran asal AS.
“Seorang tentara bayaran Amerika dihancurkan di Ukraina,” kata Kozhemyako, di Telegram, seraya menyertakan foto paspor korban serta kartu dinas militernya di Ukraina. Dari situ diketahui nama warga AS itu Joshua Alan Jones.
Sementara itu kartu dinas militer mengungkap, pria kelahiran Tennessee itu bergabung dengan militer Ukraina pada 14 Juli dan ditempatkan di unit militer A3449.
Seorang jurnalis militer Rusia, Andrey Rudenko, mengatakan tentara bayaran asal AS itu bukan terbunuh akibat serangan pasukan Rusia atau pejuang pro-Moskow, melainkan oleh teman sendiri karena melarikan diri dari tugas.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan tentara bayaran asing bukan pihak yang dilindungi di bawah hukum internasional. Mereka diperlakukan sama dengan tentara musuh, termasuk jika tertangkap akan dianggap sebagai tawanan perang.
"Hal terbaik yang menanti mereka jika ditangkap hidup-hidup adalah pengadilan dan hukuman penjara maksimal," kata Kemhan Rusia.
Editor: Ainun Najib