Warga Binaan Rutan Wates Bagikan Sayuran Hasil Panenan kepada Warga Terdampak Covid-19

KULONPROGO, iNews.id – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Wates sukses bertani sayuran di lahan pertanian yang ada di belakang kompleks rutan. Hasil panenan dibagikan kepada warga di sekitar rutan yang terdampak pandemi Covid-19. 

“Hari ini kami panen sawi dan kangkung untuk dibagikan kepada warga sekitar rutan. Sayuran ini merupakan hasil budi daya warga binaan,” kata Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Wates Deny Fajariyanto, Kamis (26/8/2021). 

Baca Juga

Gara-Gara Lupa Bawa Kondom, Pria Ini Tewas Usai Berhubungan Badan dengan Mantan Tunangan

Selama menjalani masa hukuman, Rutan Wates memberikan bekal kepada warga binaan dari keterampilan bertani, pertukangan hingga keterampilan lain. Harapannya ketika mereka keluar mereka memiliki keahlian, dan meninggalkan masa lalunya dengan kegiatan produktif.

Tanaman sawi dan kangkung sengaja dipilih karena untuk membudidayakan tidak butuh lahan yang luas. Selain itu waktu panen bisa lebih pendek dan perawatannya mudah. Mereka juga beternak ikan lele dan gurameh.

Baca Juga

Dinas Pariwisata Sleman Ajukan Izin Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata

Selain dibagikan kepada warga, sayuran ini dimasak sendiri untuk kebutuhan makan warga binaan dan dibagikan kepada petugas rutan. Panenan kali ini cukup melimpah dan ada sekitar 300 kilogram yang dibagikan kepada masyarakat. 

“Ada sekitar 100 ikat sawi dan kangkung yang kami bagikan. Kami dari rutan maupun warga binaan ingin meringankan beban warga terdampak Covid-19,” katanya.

Baca Juga

10 Tahun Tekuni Bonsai Kelapa, Anggota DPRD Kulonprogo Ini Koleksi 1.000 Pohon

Setelah dipanen, lokasi akan kembali diolah oleh warga binaan untuk kembali ditaburi benih. Panen sayuran dari tempat ini sudah sering dilaksanakan.

Salah seorang warga Marinem (62), mengaku senang mendapatkan bantuan sayuran. Apalagi hasil sawi dan kangkungnya cukup bagus. Sayuran ini nantinya akan dimasak untuk dijadikan sayur guna disantap bersama keluarga. 

“Selama masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ini kami sulit mengembangkan usaha karena semuanya dibatasi. Terima kasih sudah diberikan sayuran ini,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi