Tiba di Yogyakarta, sudah sore dan langsung ke kantor Makorem yang ada di Jalan Sudirman (kini Museum TNI AD Dharma Wiratama). Namun saat itu Danrem tidak ada dan mencari rumah dinas yang hanya beberapa puluh meter saja dari Makorem.
Sampai di rumah dinas, Danrem juga tidak ada di rumah dan mendapatkan informasi Kolonel Inf Katamso yang hanya memakai piyama, dibawa paksa oleh beberapa tentara Batalyon L.
Karena tidak ketemu, ayahnya kembali ke Makorem dan petugas jaga sudah ganti dengan yang terkontaminasi PKI. Saat itulah Sugiyono diminta menyusul ke Batalyon L untuk bertemu Danrem.
“Sebelum ke sana sempat telpon ibu dan mengatakan tidak jadi makan di rumah karena masih mencari pak Katamso,” katanya.
Sampai di Kentungan, ayahnya langsung dipukul dengan kunci mortar begitu turun dari mobil. Tubuhnya kemudian diseret ke lubang yang sudah disiapkan di ujung komplek yang didalamnya juga sudah ada mayat Katamso dan ditimbun tanah.
“Beberapa hari keluarga kami dan pak Katamso saling komunikasi, kok keduanya hilang tanpa berita,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait