Salah satu peserta, Purnomo (39) mengatakan, dia sudah dua tahun menganggur karena Covid-19. Dia sudah berupaya melamar pekerjaan, namun karena mengalami tuna grahita sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.
"Saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk beberapa perusahaan, tetapi hasilnya masih nihil. Saya berharap pemerintah bisa membantunya saya bekerja kembali" kata bapak dua anak yang pernah bekerja di Jakarta dan Bandung.
Sementara itu, Joko Priyono mengatakan dalam literasi digital itu menekan agar masyarakat cerdas merumuskan, memanfaatkan dan mengakses informasi. Bijak bermedia sosial itu jika masyarakat punya konsep diri yang kuat dan tahu pasti tujuan bermedia sosial.
"Teknologi saat ini dalam genggaman, hati-hati menggunakan jari jempol. Pastikan saat bermedia sosial itu punya tujuan yang jelas. Misalnya cari informasi, jual beli, bersilaturahmi atau berdakwah. Hal itu prinsip. Jadi konten yang tidak berguna akan dihindari" katanya.
Pemkab Klaten memiliki website, radio dan medsos yang sudah terverifikasi. Hal ini bisa dimanfaatkan penyandang disabilitas, untuk mengembangkan usahanya.
"Terkait dengan peluang usaha, saya kira solusinya dilakukan lintas instansi. Kepedulian pemerintah itu bisa dilakukan bersama" ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait