Motif Batik Sida Luhur
Motif batik Sida Luhur dapat digolongkan ke dalam motif semen, yang berasal dari kata Sida dan Luhur. Sida mempunyai arti jadi atau menjadi, sedangkan luhur mengandung pengertian terpuji, tinggi dan berwibawa.
Pola batik sida luhur terdiri atas motif meru, pohon hayat, burung, tumbuh-tumbuhan dan sawat (garuda bersayap satu). Motif meru melambangkan puncak gunung yang tinggi tempat bersemayamnya para dewa, yang menebar keadilan di muka bumi. Motif pohon hayat merupakan simbolisasi dari kehidupan dan kemakmuran. Motif burung melambangkan elemen hidup dari udara (angin) dan melambangkan watak luhur.
Motif sawat melambangkan matahari, mahkota, kejantanan, dan bermakna tabah. Berbagai arti yang tersemat dalam motif-motif ini dengan harapan pemakainya mempunyai harapan agar hidupnya kelak bahagia, mempunyai pangkat yang tinggi, adil, berbudi luhur, dan tabah menghadapi badai kehidupan. Motif ini dikenakan oleh pengantin dan kedua orang tua mempelai pada upacara panggih.
Motif Batik Sida Mukti
Motif Batik Sida Mukti juga digolongkan kedalam motif semen yang berasal dari kata Sida dan Mukti. Sida berarti jadi atau menjadi, sedangkan mukti bahagia. Pola batik sida mukti mempunyai motif yang terdiri dari kerang, pohon hayat, burung, bintang, sawat dan garuda.
Motif kerang menggambarkan dunia bawah atau air, yang berarti kelapangan hati. Motif pohon hayat melambangkan dunia tengah yang mengisyaratkan makna kehidupan dan kemakmuran. Motif bintang melambangkan kesentosaan, makmur sandang pangan. Yang mewakili sifat tabah pada kain batik sida mukti, dilambangkan dengan motif sawat perisai yang berwujud satu sayap burung garuda.
Sedangkan kepemimpinan, kejantanan, disimbolkan dengan motif burung garuda. Secara keseluruhan berbagai simbolisasi mengandung pengharapan bahwa si pemakai dapat hidup bahagia, makmur sentosa, punya kedudukan tinggi, bersifat pemurah terutama kepada orang yang dipimpinnya, dapat melaksanakan tugas kepemimpinan sebaik-baiknya dan tabah dalam menghadapi cobaan. Dikenakan oleh pasangan pengantin pada upacara panggih.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait