Ahli dari UGM mengingatkan penyakit jantung juga rentan menyerang anak muda meski tampak sehat secara fisik. (Foto: cminj)

YOGYAKARTA, iNews,id - Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Tidak hanya menyerang mereka yang berusia tua, mereka yang masih berusia di bawah 35 tahun juga rentan terkena penyakit jantung meski secara fisik tampak sehat dan bugar.

Ahli penyakit jantung Universitas Gadjah Mada (UGM) dr  Dyah Samti Mayasari berpendapat, menjaga jantung sejak dini sangat diperlukan. Tidak hanya untuk mencegah terjadinya faktor yang meningkatkan risiko tetapi juga mendeteksi secara dini adanya penyakit jantung sehingga dapat tertangani seawal mungkin.

Menurutnya, bila seseorang ditanya dan memilih tentu tidak ada yang mau menderita penyakit jantung. “Oleh karena itu, apakah kita sudah menjaga jantung dengan benar? Karena menjaga jantung ini tak lepas dari gaya hidup sehat,” katanya melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Sabtu (13/11/2021).

Secara garis besar, menurutnya, gaya hidup sehat berupa diet yang sehat, tidak merokok, rutin berolahraga dan menjaga berat badan adalah hal-hal yang harus dilakukan. Selain itu, melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini faktor risiko dan menghindari stres.

Dyah Samti menyarankan melakukan pola diet rendah lemak, tinggi serat serta buah dan sayur akan membantu menekan angka LDL sebagai “kolesterol jahat” dan meningkatkan kadar HDL sebagai “kolesterol baik”.

Selain itu, dia menyarankan untuk mengurangi konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) sehari dan mencegah minuman-minuman kemasan dengan pemanis gula.  

“Konsumsi kacang-kacangan juga disarankan sebanyak 30 gram per hari, tetapi kacang yang dipilih adalah yang tanpa garam. Juga disarankan untuk mengonsumsi ikan 1-2 kali seminggu, sementara konsumsi daging merah tanpa lemak, produk susu rendah lemak serta minyak sayuran dibatasi,” ujarnya.

Dalam menjaga kesehatan jantung, Samti menuturkan, rokok merupakan senyawa oksidan yang dapat merusak paru-paru, dan menyebabkan kelainan pada dinding pembuluh darah, serta memacu terjadinya serangan jantung. Berhenti merokok, katanya, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung.

Selain itu, olahraga rutin memiliki banyak sekali manfaat dalam mencegah faktor-faktor risiko penyakit jantung. Olahraga dapat mengoptimalkan pengantaran oksigen ke otot jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, dan meningkatkan “kolesterol baik” dalam tubuh.

“Olahraga yang saya anjurkan untuk menjaga jantung adalah aktivitas fisik yang dilakukan selama 30-60 menit setiap harinya, 5 hari atau lebih dalam seminggu. Aktivitas fisik yang disarankan adalah aktivitas dengan intensitas sedang dan bersifat aerobik, seperti berjalan cepat, berlari, bersepeda maupun senam aerobik,” paparnya.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan konsumsi oksigen olahraga sebesar 1mL/kg/menit akan berhubungan dengan 14-17 persen penurunan risiko penyakit jantung dan kematian baik pada laki-laki dan perempuan. Demikian pula berat badan merupakan salah satu faktor yang juga penting dalam menjaga jantung.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network