BANTUL, iNews.id- Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul merencanakan akan melakukan perbaikan jalan di 39 titik di lokasi berbeda dengan total panjang 18 km. Hal ini dilakukan setelah banyaknya aduan masyarakat terkait kondisi jalan di Kabupaten Bantul yang berlubang.
Kepala DPUPKP Kabupaten Bantul, Aris Suharyanta menjelaskan perbaikan jalan ini merupakan tindak lanjut aduan dan laporan masyarakat terkait jalan yang rusak. Dari laporan itu, pihaknya telah melakukan rekonstruksi 66 ruas jalan kabupaten sepanjang 27 kilometer pada tahun 2022 kemarin. "Jalan yang diperbaiki adalah ruas jalan kabupaten," katanya.
Dia mengatakan salah satu titik ruas jalan yang akan diperbaiki adalah jalan di Padukuhan Wunut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Ruas jalan ini merupakan salah satu titik jalan yang menjadi perhatian Pemkab Bantul.
Pasalnya, ruas jalan sepanjang 50 meter tersebut amblas pada akhir Desember tahun 2022 lalu. Di ruas jalan ini, pihaknya turut menggandeng akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) agar pembangunan jalan bisa berjalan dengan baik. Pasalnya jalan tersebut telah beberapa kali mengalami kerusakan (ambles).
"Kami masih menunggu rekomendasi dari UGM dan pengerjaannya juga masih menunggu lelangan dari pengadaan barang jasa (PBJ)," katanya.
Adapun tim peneliti dari UGM pun telah melakukan pengeboran untuk mencari penyebab amblasnya ruas jalan tersebut. Tim peneliti telah memulai mengebor tanah sedalam 30 meter pada akhir Januari kemarin.
Petugas teknis pengebor dari UGM, Kadi, mengatakan pengeboran dilakukan di dua titik area untuk mengambil sampel tanah di lokasi jalan yang amblas.
"Ketentuan sampel yang dibutuhkan UGM adalah ketebalan tanah dan ketebalan batu pasirnya," ucapnya.
Perbaikan jalan di lokasi tersebut telah dilakukan sebanyak enam kali sejak tahun 2008. Meski telah berulang kali diperbaiki, namun jalan tersebut tetap saja amblas.
Ali Awaludin, Dosen Fakultas Teknik UGM yang sempat meninjau lokasi menduga terjadinya longsor atau amblas karena keberadaan air di bawah tanah pada area tersebut yang membuat tanah menjadi lunak.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait