Relawan Jokowi dari Yogyakarta kecewa terhadap langkah Gibran Rakabuming Raka yang menerima pinangan Bacapres Prabowo Subiyanto untuk menjadi bacawapres. (Foto: Erfan Erlin).

Relawan yang awalnya mendukung Jokowi ini kecewa dengan langkah Gibran yang kini menjadi Cawapres Prabowo Subiyanto yang diusung oleh partai yang membesarkan Gibran. Meski mengklaim bukan dari PDIP namun langkah Gibran tersebut adalah sebuah penghianatan.

Yogi menyampaikan, sengaja memasang pocong simbol Gibran itu sebagai simbol matinya Gibran bagi para relawan Jokowi. Awalnya, kata dia para pendukung Jokowi berharap Presiden bersama keluarganya bakal mendukung Ganjar-Mahfud MD yang berasal dari partai yang sama.

Bagi relawan-relawan Ganjar yang dulunya mendukung Jokowi tersebut, mereka akhirnya berpikir jika Gibran menjadi kompetitor yang berat di hari ini. Sehingga para relawan memutuskan untuk meninggalkan Jokowi dan Gibran untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

"Kita tinggalkan Gibran, kita pocong, kita kubur dan sekarang kita menatap piye carane memenangkan Ganjar Mahfud satu putaran," ucapnya.

Mereka kecewa terhadap Gibran karena sebenarnya  Gibran saat ini masih menjadi kader PDIP tetapi ternyata bersedia dicalonkan menjadi cawapres dari Partai Golkar yang notabene itu baru satu hari datang di Rapimnas kemudian langsung menjadi cawapres. 

Aksi tersebut dilakukan secara spontan dan tidak terencana. Aksi ini hanya meluapkan emosi mereka usai melihat reaksi Jokowi semalam yang menyatakan mendukung pencawapresan Gibran. Mereka menilai jika Jokowi dengan tidak langsung mendukung Gibran pindah partai dari PDIP ke Golkar.

"Itu kita kecewa banget. Kecuali dia sudah keluar dulu gak apa-apa," katanya.

Seharusnya, lanjut dia Gibran jangan pernah melupakan sejarah (jas merah). Di mana Gibran bisa menjadi walikota karena dukungan dari PDIP. Tidak seharusnya Gibran meninggalkan partai yang telah membesarkannya.

Aksi ini juga untuk menyinggung Jokowi karena telah memberikan restu kepada Gibran. Mereka juga memasang keranda mati Jokowi karena mereka menganggap hati nurani Presiden Jokowi yang sudah mati. Di mana Jokowi sudah tidak bersama mereka lagi.

"Jokowi sudah tidak bersama kami lagi walaupun sampai eaat ini belum jelas sikap Jokowi. Kami masih tegak lurus akan memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD," ucapnya.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network