telur ayam di Gunungkidul naik seiring harga pakan yang melambung. (Foto: istimewa)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Harga telur ayam di pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul melambung dan tembus Rp28.000 per kilogram. Kenaikan harga ini dipicu biaya produksi yang semakin meningkat, seiring kenaikan harga pakan.

Ketua Paguyuban Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi mengatakan, kenaikan harga telur ayam ini terjadi dalam sepekan belakangan. Kenaikan harga bukan karena pasokan yang minim, atau meningkatnya permintaan, namun biaya produksi melambung. 

“Belakangan harga harga pakan ayam petelur naik cukup signifikan. Hal ini tentu menyulitkan peternak lantaran menambahkan beban biaya produksi sehingga harga produksi naik,” kata Subandi, Sabtu (18/6/2022). 

Subandi mengatakan, kenaikan harga pakan tersebut terjadi secara bertahap dan sudah berlangsung sejak akhir tahun 2021 lalu hingga saat ini. Kenaikan harga pakan terjadi sejak pandemi Covid-19 dan kini mencapai puncaknya.

"Semua komponen pakan itu naik terus," kata dia.

Komponen pakan ayam petelur itu ada tiga macam katul, jagung, dan konsentrat. Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi di komponen pakan konsentrat sebesar 50 persen, sedangkan komponen pakan lainnya cenderung masih stabil meskipun sempat mengalami kenaikan harga juga.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network