BPBD Kabupaten Bantul menemukan potensi besar terjadinya abrasi di pantai selatan DIY setiap tahun. (Foto : iNews.id/yohanes demo)

BANTUL, iNews.id- Hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul yang dilakukan menggunakan metode multi lisensi menemukan potensi besar terjadinya abrasi di pantai selatan DIY setiap tahun.

Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya abrasi di sepanjang pesisir pantai selatan, meliputi Pantai Parangtritis, Depok, Pandansimo, Samas, dan Pantai Kwaru. 

Dia menyebut faktor utama penyebab abrasi adalah meningkatkan frekuensi badai siklon dan berkurangnya sidemen sungai. 

"Terjadinya abrasi paling utama disebabkan suplai pasir berkurang karena sebelum sampai ke pantai pasir dari Gunung Merapi maupun sungai sudah diambil untuk pembangunan," ujarnya, Selasa (9/5/2023).

Selain itu, beberapa faktor lainnya seperti penggenangan dan peningkatan serangan gelombang, meningkatnya kejadian badai, kenaikan permukaan air laut, dan hilangnya material oleh limpasan juga mengakibatkan terjadinya abrasi.

Agus menyebutkan hampir semua wilayah pesisir Bantul yang memiliki panjang 15,65 kilometer pernah mengalami abrasi dengan jarak abrasi terjauh menjapai 96 meter. Sedangkan, nilai laju abrasi rata-rata di pesisir Kabupaten Bantul mencapai 2,3 meter per tahunnya. "Rata-rata abrasi di setiap pantai tidak sama," katanya.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network