Sejumlah anak di dusun Wediutah mencari ikan di telaga yang mulai mengering. (Foto: MPI/erfan Erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kekeringan mulai melanda Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah telaga mulai mengering, padahal selama ini dipakai untuk mandi, mencuci dan memenuhi kebutuhan ternak.

Kekeringan ini mengakibatkan sejumlah telaga telah benar-benar mengering. Jika pun ada yang tersisa airnya sangat sedikit dan tidak bisa dimanfaatkan. Sebab airnya sudah bercampur dengan lumpur dan tak bisa lagi diambil.

Kondisi ini membuat sejumlah peternak terpaksa menjual sebagian hewan peliharaan mereka untuk membeli air. Air itu selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga diberikan ke ternak mereka. 

"Sekarang banyak telaga yang kering. Jikapun ada maka airnya tidak bisa dimanfaatkan lagi karena cenderung kotor dan berlumpur," ungkap penggerak Resan (komunitas pelestari alam di Gunungkidul) Edi Padmo, Minggu (6/8/2023). 

Padmo menyebut jumlah telaga di Gunungkidul mencapai 400 buah. Daya simpannya telah mengalami penurunan karena berbagai faktor. Terbanyak justru diakibatkan pembangunan telaga itu sendiri.

Pada zaman dahulu, telaga-telaga yang ada di Gunungkidul lebih cepat mengering. Pasalnya banyak terjadi sedimentasi, Pengerukan, Semenisasi dan terbukanya luweng (goa vertikal) hingga hilangnya pohon pelindung.

Padmo mengatakan, niat pemerintah memang baik ingin menjaga telaga-telaga mereka dengan melakukan rehabilitasi yaitu dengan melakukan semenisasi dinding telaga. Namun ternyata semenisasi tersebut menjadi bumerang karena justru mengakibatkan telaga cepat mengering.

"Dinding beton dengan dinding alami ternyata berdampak sekali," katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network