Petenis Legendari Yayuk Basuki (Foto: iNews.id/Kuntadi)

Dulu, sejumlah daerah mengincarnya untuk bergabung dengan daerah. Namun dirinya menolak dan hanya mau berjuang membela DIY dan tidak hanya mengejar uang. Pernah dia dijanjikan akan diberikan uang Rp5 juta namun dia tolak. Nilai itu sangat fantastis karena bisa dipakai untuk membeli dua mobil. 

“Jual beli atlet itu sudah sejak dulu ada. Tetapi saya tidak mau dan hanya berjuang untuk DIY,” kata Ketua Umum Indonesian Olympian Association (IOA). 

Atlet yang tidak membela daerahnya saat PON dirasa merupakan hal wajar. Karena pemerintah memiliki keterbatasan anggaran, sehingga atlet harus mencari tambahan dana dan pengalaman. Semestinya atlit bisa diikat menjadi pegawai daerah seperti di masa lalu.

“Atlet akan merasa kalau orang tuanya sudah berinvestasi besar, pasti akan berusaha untuk menekuni cabor tertentu. Jadi tidak bisa menyalahkan atletnya juga (pindah daerah)," katanya. 

Yayuk berharap pemerintah bisa memikirkan lebih bagaimana mengucurkan dana untuk pembinaan olahraga. Saat ini anggaran yang ada masih sangat sedikit dan jauh dari harapan. Hal ini menjadikan atlet daerah akan lari ke daerah lain yang memiliki dana yang besar. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network