Warga kampung miliarder Tuban menyesal telah menjual lahan ke pertamina. (Foto: iNews.id)

Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di Tuban, namun di daerah lain yang ada proses ganti rugi lahan. Selama ini kompensasi dianggap selesai setelah warga menerima uang pengganti. 

Tidak ada arahan dari pemerintah terkait penggunaan uang, menjadikan warga terjebak dalam budaya konsumtif. Jika membuka usaha cenderung sama dengan warga yang lain sehingga gagal dalam merintis usaha. 

“Agar tidak terulang perusahaan bisa memberikan bekal keterampilan yang dapat mendorong masyarakat untuk merintis UMKM,” ujarnya. 

Kasus di Tuban harus menjadi pelajaran untuk kedepannya. Jangan sampai proyek-proyek pembangunan justru memarginalisasikan masyarakat kecil dengan munculnya masyarakat miskin dan pengangguran.

“Pemerintah harus memberikan pendampingan manajemen keuangan dan membentuk mental masyarakat untuk  berpikir jangka panjang. Jika mungkin kompensasi bisa berupa profesi profesi, pelatihan dan keterampilan,” ujarnya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network