Dalam beberapa pekan terakhir, perlawanan terhadap pasukan keamanan junta Myanmar semakin masif, terutama dilakukan kelompok etnis bersenjata yang bersimpati dengan perjuangan rakyat menentang kudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Selain ledakan juga terjadi di pusat-pusat kota besar maupun daerah, beberapa di antaranya menargetkan kantor pemerintah dan fasilitas militer.
Lima orang tewas dalam ledakan bom parsel pekan ini, termasuk mantan anggota parlemen dari partai Suu Kyi.
Surat kabar pemerintahan junta Global New Light of Myanmar melaporkan, pasukan keamanan menggeledah lokasi ledakan di Kota Bago dan menemukan kabel, baterai, serta bagian telepon yang rusak. Bom meledak diduga saat dirakit oleh mantan anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menewaskan dirinya serta empat orang lain.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait