Foto yang diperoleh dari kamera menggantikan sketsa untuk mengukur perubahan morfologi secara spasial. Saat muncul kubah lava Merapi pada Agustus 2018 lalu, BPPTKG menerapkan analisis fotogrametri untuk melihat perubahan morfologi dari waktu ke waktu.
“Dari analisis fotogrametri, kita jadi tahu bagaimana kubah lava berkembang. Jadi kubah lava ini berkembang dari tengah kemudian ke sekitarnya atau pertumbuhannya cenderung endogenik,” kata Agus.
Selain memperoleh foto dengan teknik fotografi, BPPTKG juga menerapkan teknologi drone untuk menghasilkan foto. Kelebihan dari metode ini adalah foto dapat diperoleh dengan perspektif yang tepat seperti yang diinginkan, bahkan untuk daerah yang tidak terjangkau langsung oleh manusia.
Agus menyatakan dengan menggunakan drone ini, tidak perlu mendatangi tempat-tempat yang berbahaya. Seperti saat ini, tidak ada misi ke puncak karena pemantauan visual dapat dilakukan melalui drone dan satelit.
“Pengambilan data drone yang dilakukan secara berulang, dapat membantu analisis perubahan morfologi dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait