Para penderita stroke melakukan kegiatan rutin bersama Yayasan Stroke Indonesia di Embung Tambakboyo, Caturtunggal, Depok, Sleman. (Foto: MPI/Yohanes Demo).

SLEMAN, iNews.id - Penyakit stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan nomor dua di dunia. Hal ini berdasarkan atas riset kesehatan dasar Kemenkes RI tahun 2018. 

"Di tahun 2014 itu peringkat ketiga, sekarang berubah menjadi peringkat pertama. Setiap tahun angkanya semakin bertambah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Dr Tugas Ratmono Selasa (27/09/2022).

Dia mencontohkan misalnya di tahun 2014 prevelensi kematian akibat stroke sebesar tujuh orang di antara 1.000 penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat pada tahun 2018 dimana prevalensi penderita stroke sebesar 10,9 orang diantara 1.000 penduduk Indonesia.

Sesuai Riskesdas tahun 2014 sebesar 21,1 persen kematian disebabkan karena penyakit stroke. Selain itu, pasien stroke juga mengalami kecacatan dari berbagai level, mulai dari kelumpuhan, serta gejala-gejala lain yang mengindikasikan stroke.

"Banyak juga penderita stroke misal ditandai bibir menceng, kesulitan berbicara, cacat tubuh dan gangguan psikologis," ujarnya.

Stroke merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, dicegah dan diobati. Oleh karena itu, ia berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk saling memfasilitasi pasien khususnya penderita stroke.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network