PYONGYANG, iNews.id - Korea Utara (Korut) kembali diterpa isu tak sedap. Seorang pembelot Korut membeberkan jika negara yang dipimpin Kim Jong Un menjual obat terlarang dan senjata kepada teroris.
Sang pembelot bernama Kim Kuk Song ini menyampaikan jika langkah ini dilakukan agar pemimpinnya memperoleh kekayaan. Kim Kuk Song sudah bekerja selama 30 tahun di bawah dua pemimpin Korut, Kim Jong Il dan Kim Jong Un.
Kim Kuk Song mengklaim keuntungan dari bisnis haram itu digunakan untuk meningkatkan kekayaan pemimpin Korut. Di antaranya membangun vila, membeli mobil, pakaian desainer, dan kemewahan lainnya.
Song awalnya bekerja sebagai agen mata-mata Korea Utara yang kuat. Namun, pada 2014, dia memutuskan membelot dan hidup di Korea Selatan.
Dilansir dari Daily Star, Song mengklaim telah membantu membangun laboratorium obat-obatan terlarang. Tujuan akhrinya untuk mengumpulkan kekayaan bagi sang pemimpin.
Produksi obat-obatan terlarang memuncak selama bencana kelaparan Korea Utara pada 1990-an. Kondisi tersbeut mirip dengan apa yang terjadi di Korea Utara saat ini.
“Produksi obat-obatan di Korea Utara pimpinan Kim Jong Il mencapai puncaknya selama Arduous March (frasa untuk bencana kelaparan). Saat itu, Departemen Operasional kehabisan dana revolusioner untuk Pemimpin Tertinggi," kata Song.
Song lantas membawa tiga orang asing dari luar negeri ke negaranya. Tujuannya untuk membangun basis produksi di pusat pelatihan kantor penghubung 715 Partai Buruh dan memproduksi obat-obatan.
"Itu ICE (shabu kristal). Kemudian kami bisa mencairkannya ke dolar untuk dipersembahkan kepada Kim Jong Il," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait