Tiga mahasiswa UNY mengolah daun salam menjadi krim obat luka. (Foto : Dok Humas UNY)

Langkah berikutnya membuat krimnya dengan cara membuat campuran dari fase lemak dan fase air. Fase lemak terdiri dari asams tearat, paraffinliquid, virgincoconutoil dan adepslanae masing-masing sebanyak 181, 25gr, 62, 5ml, 250 ml dan 37,5 gr dan dicampurkan kedalam beakerglass.

“Kemudian memanaskan beaker ke dalam waterbath dengan suhu 600C -700C hingga semua bahan menjadi leleh atau lebur,” ujarnya.

Sedangkan fase air diawali dengan menuangkan aquadest sebanyak 250 ml kedalam beakerglass, kemudian menambahkan triethanolamine sebanyak 3,75 ml kemudian campuran bahan dipanaskan dengan water bath pada suhu 600C -700C.

Secara perlahan fase air dicampurkan kedalam fase minyak, tambahkan nipasol dan nipagin lalu diaduk hingga homogen. Basic cream tersebut kemudian dicampurkan dengan ekstrak daun salam.

“Dari hasil ujicoba di laboratorium diketahui hasil paling efektif untuk mengobati luka bakar adalah pada cream dengan konsentrasi ekstrak daun salam tertinggi yaitu 15%,” katanya.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network