Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Dwi Anta Sudibya bisa memahami kekhawatiran warga tersebut. Sebab mereka masih berpandangan TPST sama dengan tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal TPST sudah menerapkan teknologi pengolahan sampah.
“TPST didesain mengaplikasikan teknologi pengomposan yang sisa residunya diolah dengan incinerator,” ujarnya.
Menurut Dwi secara teori residu yang tersisa diperhitungan hanya tinggal 5-10%. Selain itu alat incinerator atau pembakar sampah yang digunakan pun menggunakan model baru. Asap yang dihasilkan dari proses pembakaran disemprot dengan air sehingga tidak naik sampai ke atas.
“Karena ditolak, kami akan mencari alternatif lokasi daerah lain untuk membangun TPST. Lokasi sudah dijajaki antara lain Sumberharjo dan Wukirharjo Prambanan, serta di Minggir,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait