KULONPROGO, iNews,id - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo mengaktifkan kembali program juru pemantau jentik atau jumantik di setiap RT. Langkah ini untuk untuk mencegah munculnya Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim hujan ini.
"Kami mengharapkan peran serta aktif masyarakat dalam program jumantik dengan peduli lingkungan sekitar, yakni melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jangan sampai ada sampah yang bisa untuk berkembang biak nyamuk," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kulonprogo Baning Rahayujati, di Kulonprogo Jumat (12/11/2021)
Baning mengatakan program jumantik dan PSN secara bersinergi akan menurunkan potensi penyebaran DBD. Namun demikian, bila di sekitar ada masyarakat yang terkena DBD segera melapor ke petugas puskesmas supaya ada tindak lanjut.
"Pencegahan dan pemberantasan DBD menjadi tanggung jawab semua pihak. Kami berharap masyarakat untuk aktif mencegah DBD," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo Rina Nuryati mengatakan berdasarkan data dari dinas kesehatan, temuan penyakit Leptospirosis dan DBD di Kulonprogo memang terbilang cukup tinggi. Pada 2020 ada kasus DBD mencapai 1.178 kasus dan leptospirosis tercatat ada 34 kasus.
Pada tahun ini, hingga November, Dinkes Kulonprogo mencatat temuan kasus DBD mencapai 685 kasus dan leptospirosis 10 kasus. Meski ada penurunan, masyarakat diminta selalu waspada terhadap kedua penyakit tersebut.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait