10 Fakta Kecelakaan Maut Bus Tabrak Tebing di Bukit Bego Bantul, Nomor 3 Mengerikan

4. Dua Penumpang Terlempar Keluar
Detik-detik kecelakaan maut bus pariwisata nopol AD 1507 EH menabrak tebing di Bukit Bego, Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022) terungkap.
Saksi mata Muhammad Elko Pasha mengatakan, bus sudah kehilangan kendali sejak melintas dari kawasan tebing Breksi. Tiba di lokasi kejadian dengan kontur jalan menurun dan menikung, bus oleng kemudian menabrak tebing.
Menurut Eko, sopir bus sudah berupaya mengerem laju kendaraannya. Indikasinya terdengar suara rem angin. Setelah kejadian, dia melihat dua orang terlempar keluar dari dalam bus.
5. Bus Rem Blong
Dari hasil penyelidikan sementara, dugaan awal bus tersebut mengalami rem blong, sehingga saat melaju diturunan tidak terkendali dan menarak tebing di lokasi kejadian.
Sebelum kejadian bus pariwisata dengan nopol AD 1507 EH yang dikemudikan Feriyanto (35) warga Kadipiro, Solo yang membawa 42 penumpang melaju dari arah timur Mangunan, Dlingo ke barat arah Imogiri.
Sampai di lokasi kejadian diduga kurang hafal medan serta rem tidak berfungsi dengan baik, sehingga saat diturunan bus melaju dengan kencang.
“Karena tidak bisa mengendalikan laju bus, akhirnya menabrak tebing bukit Bego kemudian masuk ke selokan. Kerasnya hantaman mengakibatkan sejumlah korban terlempar ke luar dari dalam bus,” katanya.
6. Bus Melaju Kencang
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Imogiri Dlingo tepatnya di Dusun Kedungbuweng Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. Bus pariwisata AD 1507 EH menabrak bukit Bukit Bego, 13 orang tewas dan puluhan luka-luka.
Lokasi kecelakaan merupakan jalan utama menuju objek wisata hutan Pinus Mangunan, Dlingo. Tempat kejadian kecelakaan tidak jauh dari makam Raja-Raja di Imogiri Bantul.
Bus diketahui melaju dari arah Dlingo menuju Imogiri. Posisi bus berada di sebelah kanan dari arah kedatangan bus.
Kepala Desa Mangunan, Dlingo, Ariswanto mengatakan dirinya bersama para pengelola wisata di Mangunan juga ikut ke lokasi kejadian. "Saat saya datang sudah banyak yang di lokasi. Saat itu masih ada empat jenazah korban yang belum dievakuasi," katanya.
Diduga kuat, bus melaju dengan kecepatan cukup tinggi dari atas dan posisi gigi persneling tinggi. "Saya liat memang kondisi persneling pada posisi gigi tinggi. Tapi tidak tau apakah itu sudah kesengol-senggol dan berubah atau tidak," ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki