12 Puskesmas di Bantul, Gunakan Jamu untuk Threatment Pengobatan Pasien
BANTUL, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menetapkan 12 puskesmas untuk berinovasi mengembangkan layanan pengobatan secara tradisional atau menggunakan herbal. Mereka akan menggunakan jamu untuk threatment dalam pengobatan pasien.
"Kalau selama ini puskesmas itu hanya menggunakan obat-obatan kimia, namun sekarang ini sudah kita tetapkan bahwa di Bantul ada 12 puskesmas menggunakan jamu tradisional untuk treatment," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Rabu (6/7/2022).
Di Kabupaten Bantul, sebenarnya ada 27 puskesmas. Namun yang didorong untuk berinovasi dalam layanan publik yang diberi nama Bantul Seroja yaitu Sehat, Ekonomi Meningkat Karo (bersama) Jamu, hanya 12. Inovasi itu telah dipresentasikan kepada tim independen penilai inovasi layanan publik pusat.
"Sudah kami presentasi bagaimana Seroja itu kita kembangkan, sehingga melahirkan efek sehat dan efek ekonomi meningkat. Sehatnya adalah bahwa jamu jamuan kita itu sudah masuk dalam sistem layanan kesehatan di puskesmas," katanya.
seluruh jamu dan bahan herbal untuk treatment pengobatan, harus yang sudah diakui dan tersertifikasi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat. Jamu ini juga sudah disahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Jadi penggunaan obat-obatan kimiawi yang berefek jangka panjang itu coba kita kurangi," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi