YOGYAKARTA, iNews.id - Pandemi corona bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga pada permasalaahan sosial. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah memberikan bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 termasuk bagi masyarakat di DIY.
Namun BST itu belum bisa menjawab permasalahan tersebut. Di antaranya bantuan tidak tepat sasaran dan pemanfaatanya tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Seperti yang mampu malah menerima dan sebaliknya yang harusnya berhak justru tidak mendapatkan.
Permasalahan lainnya, yakni penerima BST tidak mengunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok tapi untuk membeli kebutuhan skunder serta ada penyimpangan dari pendamping PKH.
Hal ini mengemukan saat webinar Urgensi Bantuan Sosial Tunai dalam menanggulangi dampak sosial Pandemi Covid-19 DIY yang diselenggarkan BEM-KM UMY, Jumat (12/2/2021) sore.
Dalam webinar itu menampilkan tiga pembicaran, yakni menteri sosial BEK-KM UMY, Zahid Ahmad Faiz, Kabid Penangganan Fakir Miskim (PFM) Dinas Sosial (Dinsos) DIY Agus Setyanto dan kepala kantor Pos Besar Yogyakarta, Arif Yudha Wahyudi.
Zahid Ahmad Faiz mengatakan pada dasarnya BST ini sangat relevan bagi masyarakat DIY yang terdampak Covid-19. Namun sayangnya dalam penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran.
Aktivitas Gunung Sindoro Meningkat
Sebab ada yang berhak tidak menerima dan yang harusnya tidak masuk penerima malah menerima. Hal ini dikarenakan data yang digunakan masih mengunakan data tahun 2015, padahal dari tahun 2016-2020 dipasikan ada perubahan.
“Untuk itu, harus ada validasi data terbaru. Jangan sampai penyaluran BST tahun 2021 masih mengunakan data 2015, sehingga perlu update data terbaru,” kata Zahid.
Editor : Ainun Najib
Follow Berita iNewsYogya di Google News