get app
inews
Aa Text
Read Next : SD di Kawasan Padat Penduduk di Malang Ini Hanya Dapat 2 Siswa Baru, kok Bisa?

Anggota DPD Cholid Mahmud Soroti Maraknya Titip KK pada PPDB Sistem Zonasi di Jogja

Kamis, 27 Juli 2023 - 11:25:00 WIB
Anggota DPD Cholid Mahmud Soroti Maraknya Titip KK pada PPDB Sistem Zonasi di Jogja
Anggota DPD asal DIY Cholid Mahmud menggelar pertemuan dengan Disdikpora dan kepala sekolah terkait PPDB. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Carut marutnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) di DIY menjadi permasalahan pelik dalam dunia pendidikan. Masih adanya kesan sekolah favorit, memicu banyak calon siswa dititipkan pada kartu keluarga (KK) di wilayah zonasi

“Banyak orang tua menitipkan anaknya ke KK yang rumahnya berada di zonasi sekolah tertentu. Tujuannya apa, agar bisa diterima di jalur zonasi pada sekolah yang diinginkan,” kata anggota DPD asal DIY Cholid Mahmud pada Rapat Kerja Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang No 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional terkait PPDB Sistem Zonasi di Kantor DPD RI Perwakilan DIY, Selasa (25/7/2023). 

Maraknya sistem titip KK ini, karena masih ada anggapan sekolah favorit di beberapa sekolah. Padahal sistem zonasi diterapkan agar terjadi pemerataan pendidikan. Tidak seperti dulu ketika anak-anak yang memang pintar berkumpul di satu sekolah. 

Disdikpora DIY dan kabupaten/kota perlu menindaklanjuti permasalahan ini. Apalagi sekolah tidak dapat mengakses data Disdukcapil dimana sebenarnya tempat tinggal anak tersebut. Sementara Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) tidak bisa menolak ketika ada pengajuan dari masyarakat yang pindah penduduk atau KK. 

“Disdukcapil itu administratif, ketika syarat lengkap ya harus diterima,” katanya. 
 
Cholid juga mencatat ada oknum pejabat yang memaksa sekolah agar anaknya diterima di sekolah tertentu. Ini terjadi di beberapa sekolah yang masih difavoritkan meski jumlahnya tidak banyak. 

“Sistem ASPD bisa dijadikan pertimbangan dalam PPDB, karena kalau hanya nilai raport itu standar penilai setiap sekolah tidak sama,” katanya. 
 
Kabid Perencanaan dan Pengembangan Disdikpora DIY, Suci Rohmadi mengatakan, sisem zonasi tujuannya baik. Cara ini menjadi salah satu pintu masuk menanamkan kejujuran pada anak didik untuk fair dan jujur serta beretika.

“Memang kuota dan daya tampung sekolah tidak sama, meski jarak zonasi sudah dibuat lebih jauh,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut