Beragam Suku Bangsa yang Ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pendidikan Pemicunya
Selain karena perdagangan, pendidikan menjadi salah satu pemicu beragamnya suku bangsa yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini terjadi pada masa orde lama sampai dengan orde baru pada era 1950-1960.
Banyak suku bangsa di Indonesia datang ke Yogyakarta untuk belajar atau kuliah. Mereka akhirnya banyak yang menetap, seperti yang dilakukan masyarakat dari Betawi, Batak, Dayak, Flores, dan beberapa daerah lain.
Banyaknya suku bangsa dari berbagai daerah di Indonesia ini bisa dilihat dari banyaknya asrama mahasiswa. Dulu pemerintah ikut andil dalam mendirikan asrama mahasiswa yang jumlahnya antara 75 sampai 100. Meskipun dalam perkembangannya banyak mahasiswa memilih indekos dan mmebaur dengan masyarakat lokal.
Namun kondisi ini mulai berbeda seiring perkembangan pendidikan yang semakin luas. Banyak daerah yang mendirikan kampus ikut mengerem datangnya masyarakat di Yogyakarta untuk belajar.
“Dulu kampus terbaik ada di Yogyakarta, jadi banyak yang datang ke DIY pada orde lama sampai orde baru. Hanya sekarang sudah banyak kampus di daerah sehingga kedatangan mahasiswa dari berbagai daerah sudah tidak seperti dulu,” katanya.
Saat ini mayoritas mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta bersal dari Pulau Jawa. Jika ada dari luar sudah tidak seperti pada masa orde baru. Mereka memilih kuliah di daerahnya setelah banyak muncul kampus.
Editor: Ainun Najib