Debit Sungai Oya Meningkat, Sejumlah Titik Terendam Air dan Puluhan KK Terisolasi

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul dalam tiga hari terakhir membuat Sungai Oya meluap. Akibatnya, beberapa titik di sepanjang sungai paling besar dan paling panjang di Gunungkidul ingin terendam air.
Di Kalurahan Beji, air sungai nyaris menyentuh Jembatan Jelok. Akibatnya sejumlah pekarangan rumah sempat terendam air. Bahkan mobil pemilik sebuah destinasi wisata di Kalurahan Jelok sempat terendam air karena diparkir di bawah jembatan.
Beruntung tidak ada korban jiwa namun meningginya debit Sungai Oya yang cukup signifikan membuat warga sepanjang bantaran sungai siaga. Mereka berjaga sepanjang malam untuk mengantisipasi banjir
Lurah Beji Kapanewon Patuk, Arif Wahyu Sahputra menuturkan, hujan deras memang sudah berlangsung setiap sore dalam beberapa terakhir. Namun Selasa (15/11/2022) kemarin hujan deras berlangsung sejak siang hari.
"Nah itu hujannya sangat deras. Otomatis debit air di Sungai Oya meningkat," kata dia, Rabu (16/11/2022) pagi.
Sebelum hujan debit air Sungai Oya memang sudah tinggi. Dengan hujan deras yang terjadi sejak Selasa siang maka debit air semakin meningkat dan nyaris menyentuh Jembatan Jelok, jembatan yang menjadi akses ke destinasi wisata Jelok.
Di bawah jembatan juga sering digunakan parkir kendaraan roda empat pengunjung destinasi wisata selain Jelok. Akibatnya sebuah mobil pemilik destinasi tersebut juga terendam air. Karenanya, ia meminta warga untuk bersiaga. "Kita berjaga sepanjang malam," katanya.
Anggota Tagana Patuk, Nurdin mengungkapkan, jika Selasa petang dia sudah mengimbau kepada masyarakat di sepanjang Sungai Oya untuk bersiaga. Mereka diminta mengemasi baju dan surat-surat berharga dan bersiap mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Lha kemarin itu hujannya sangat deras dan berlangsung lama. Debit Sungai Oya meningkat. Saya imbau kalau bisa warga bersiaga dulu," kata dia
Di Dusun Kedungwanglu Kalurahan Banyusoca Kapanewon Playen Gunungkidul, puluhan kepala keluarga kembali terisolir. Jembatan crossway yang menjadi jalur utama masuk ke dusun tersebut terendam air sehingga tak bisa dilewati kendaraan ataupun sekadar jalan kaki.
Warga Kedungwanglu, Munadzar Abror mengakui jika Selasa (14/11/2022) sore, jembatan crossway di dusun mereka tidak bisa dilalui sejak pukul 20.00 WIB. Hujan deras yang turun dalam tiga hari terakhir memang membuat air di dua aliran sungai yang mengepung wilayah mereka meluap. "Tadi malam sudah banjir tapi paginya masih bisa dilewati," tutur dia, Rabu pagi
Warga mulai bisa melintas kembali sekira pukul 03.00 WIB. Namun kala itu ketinggian air di crossway masih sekitar 80 cm. Warga nekat melintas karena memang harus beraktivitas kembali.
Di samping itu juga 12 KK di Dusun Tungu Kalurahan Giripurwo Kapanewon Panggang juga sempat terisolasi selama 12 jam. Kendati demikian pagi tadi air sudah surut dan tinggal setinggi mata kaki sehingga warga bisa melintas.
Editor: Ainun Najib