Ingin Dapat Cuan Mudah Jadi Alasan Penerbit Abal-Abal Cari Untung lewat Aksi Tipu-Tipu Penulis

YOGYAKARTA, iNews.id- Belakangan ini viral curhatan seorang penulis di Twitter yang mengaku ditipu oleh salah satu penerbit buku yang ada di Yogyakarta. Penulis itu kecewa lantaran buku yang dipesannya tak kunjung jadi hingga berbulan-bulan, meski sudah menyetor biaya secara penuh.
Menanggapi itu, ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY, Wawan Arif mengatakan, kasus penipuan dalam dunia penerbitan buku terjadi bukan hanya kali ini saja. Menurutnya, penerbit buku dengan sistem manajemen yang amburadul memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan kecurangan.
"Sebenernya bisnis ini (penerbitan buku) sama dengan usaha lainnya yang juga membutuhkan manajemen. Mungkin banyak juga penerbit yang punya problem di sini, ya banyak hal tetapi tidak melulu karena pandemi. Saya melihat kecenderungan penerbit yang tumbuh di Jogja itu lebih fokus pada soal konten bukunya. Sehingga, terkadang sisi manajemen organisasi perusahaannya dari awal tidak menyadari untuk upgrade," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (15/11/2022) kemarin.
Terlebih kesalahan-kesalahan pada pengelolaan perusahaan ini sering terjadi di kalangan penerbit yang sedang dalam fase berkembang. Sehingga kata dia, di level ini penerbit hanya berfokus untuk melakukan produksi dan mencari keuntungan semata dan mengesampingkan profesionalitas kerjanya. "Mungkin ini yang menimbulkan keluhan-keluhan pada penerbit," katanya.
Sementara itu, seringkali para penulis kelas pemula yang masih minim pengalaman langsung percaya dengan penerbit yang mereka temukan di media sosial tanpa melakukan komparasi untuk menguji kredibilitas si penerbit tersebut.
Editor: Ainun Najib