Dubes Vasyl Hamianin Puji Langkah Jokowi Datangi Ukraina dan Rusia
Menurutnya, akan menjadi langkah strategis ketika Indonesia mampu berkontribusi menciptakan kedamaian dari invasi Rusia ke Ukraina. Terlebih kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina adalah kunjungan Presiden Asia yang pertama yang dilaksanakan sepanjang lima bulan terakhir.
"Dalam lima bulan terakhir banyak pemimpin negara dan tokoh mengunjungi Ukraina. Tetapi kami tidak ingin berekspektasi banyak. Karena tidak ada satu kunjungan, satu orang atau siapapun, yang mampu mengubah rencana kediktatoran Putin," ujarnya.
Menurut Vasyl, hal itu dikarenakan serangan Rusia ke Ukraina sudah direncanakan bertahun-tahun sebelumnya. Sehingga Vasyl memahami jika kunjungan Jokowi tidak lantas memunculkan perdamaian kedua belah pihak.
Sementara itu, Ketua Program Studi Hubungan Internasional UII, Hangga Fathana menyatakan, meski perang Rusia-Ukraina sudah mulai sejak Februari 2022 namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda konflik bersenjata di antara kedua negara tersebut akan berakhir.
"Ada beberapa argumen mengapa perang Rusia-Ukraina belum akan berakhir dalam waktu dekat," ujar dia.
Menurutnya, perang ini akan terus berlanjut, karena adanya keterlibatan aktor seperti NATO yang berperan secara aktif dalam menahan gempuran Rusia di Ukraina. Di samping perang tidak bisa berakhir karena adanya visi geopolitik Rusia yang hendak membangun Pax Rosica, atau perdamaian ala Rusia di kawasan Eropa.
Editor: Ainun Najib